Sabtu, 17 Oktober 2009

Arema Percepat Keberangkatan ke Bontang


Perjalanan jauh ke kandang Bontang FC memaksa arsitek Arema Robert Alberts mengubah jadwal keberangkatan. Jika sebelumnya Arema berencana terbang ke Bontang pada Selasa 20 Oktober atau dua hari sebelum pertandingan (Kamis 22 Oktober), jadwal dimajukan satu hari. Jadi, Arema berangkat ke Bontang pada Senin 19 Oktober.

Dimajukannya jadwal keberangkatan disebabkan Robert ingin rocovery yang lebih panjang di Bontang. Kalau berangkat Selasa, Arema hanya punya waktu dua hari recovery di sana. Robert menganggap dua hari kurang untuk mengembalikan stamina pemain karena jarak Bontang yang jauh dari Bandara Sepinggan di Balikpapan. Butuh waktu sekitar enam jam untuk menuju Bontang dari Balikpapan.

Robert rupanya belajar dari pengalaman saat Arema beruji coba dengan PSBK di Blitar beberapa waktu lalu. Saat itu Arema menempuh perjalanan darat sekitar dua jam dan langsung bertanding. Hasilnya, Arema memang menang 1-0. Namun, performa Ahmad Bustomi dan kawan-kawan jauh dari kata memuaskan karena stamina yang drop akibat kelelahan di jalan.

Melawan Bontang, Robert ingin tidak ada kendalan stamina. Karena itu, dia meminta istirahat di Bontang lebih lama. Selain mengembalikan stamina akibat perjalanan panjang, pemain Arema juga lebih bisa beradaptasi dengan cuaca di Bontang. Namun, konsekuensinya, majunya jadwal pemberangkatan itu membuat anggaran away membengkak karena lebih lama menyewa hotel. "Manajemen memenuhi tuntutan pelatih karena ini semua demi Arema," kata Sudarmaji, media officer Arema, kemarin.

Karena keinginannya dipenuhi, Sudarmaji mengatakan bahwa manajemen meminta Robert tidak bisa menjadikan recovery sebagai alasan jika gagal memenuhi target poin di Bontang. Sebagai penebus kerugian tak mampu merengkuh poin penuh saat menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Kanjuruhan Rabu (14/10), Arema bertekad tak sampai kehilangan poin dalam tur ke Kalimantan menghadapi Bontang FC dan Persisam Samarinda (25/10).

Robert akan membawa 18 pemain dalam tur Kalimantan. Namun, siapa saja yang berangkat belum ditentukan. Pemain yang diajak ke Kalimantan akan dipilih pada latihan terakhir Minggu besok. Berhubung Robert tak ada di Malang, penentuan 18 pemain itu diserahkan kepada dua asistennya: Liestiadi dan Joko Susilo. "Namun, Minggu dua asisten akan memberikan laporan kepada pelatih kepala sebelum berangkat ke Kalimantan," ucap Sudarmaji. [yon/yn/jawapos]

Persela Mantapkan Tak Tik Counter Attack


Persela Lamongan bersiap diri menghadapi laga away. Mulai kemarin sudah memulai latihan di Stadion Surajaya Lamongan. Persiapan ini untuk laga pada Rabu (21/10) mendatang. Yaitu, dijamu PSPS Pekanbaru. Sedianya dilanjutkan lawan Persija Jakarta tiga hari setelah itu. Tapi, PT Badan Liga Indonesia (BLI) menundanya pada 27 Desember mendatang. Alasannya, ibu kota Jakarta harus steril dari kegiatan yang mendatangkan massa karena akan ada pelantikan presiden.

Pada latihan kemarin sore, Fabiano Rossa Beltrame dkk hanya menjalani latihan ringan untuk pemulihan stamina setelah bekerja keras meladeni Persitara Jakarta Utara. Tapi, juga ada menu latihan tambahan. Bahkan, sajiannya lebih penting. Yaitu, memantapkan tak tik dan strategi pertandingan untuk laga away.

'Kita memantapkan latihan counter attack. Ini harus kita mantapkan karena strategi itu salah satunya yang harus kita terapkan saat bertanding di kandang lawan, ' pelatih Persela Widodo C Putro kemarin (16/10).

Lebih jauh Widodo menjelaskan, counter attack merupakan bagian strategi untuk menghindari perang terbuka. Sebab, sangat riskan jika bertanding di kandang lawan melakukan perang terbuka sementara mental tim tuan rumah sedang berlipat karena mendapat dukungan dari pecintanya.

'Bukan berarti perang terbuka atau bermain menyerang tidak boleh. Tapi terlalu riskan dan itu semua lihat situasi dan kondisi. Karena itu kita bisa lakukan dengan counter attack kita bisa ganti menekan lawan,' imbuhnya.

Widodo sebelumnya pernah menyampaikan, bahwa dalam rencana laga away dia mungkin lebih banyak memboyong pemain. Itu dilakukan dari sebuah resiko setelah mengikuti Liga Jatim 2009. Disebutkan, bahwa usaii Liga Jatim kondisi stamina pemainnya banyak terkuras habis. Sehingga perlu stok pemain lebih banyak. Jika umumnya hanya memboyong 18 pemain, bisa jadi pada laga away ke Pekanbaru pemain yang dibawa mencapai 20 orang.

'Pemain sebanyak itu tentu juga dipastikan turun semua. Mereka tetap harus dilihat kesiapanya. Siapa palung siap baik mental maupun fisik, pasti akan kita turunkan,' tandasnya.

Pastinya, masih menurut pelatih tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini, untuk menghadapi PSPS tim asuhannya dipersiapkan semaksimal mungkin. Karena berdasarkan pengalaman dia melihat rekaman PSPS saat melawan Persela, calon tim lawan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. 'Untuk itu kita harus persiapan sedini mungkin soal strategi dan tak tik itu tadi,' tandasnya. [idi/jawapos]

(Bontang FC Siap Curi Poin) Macan Putih Harus Menang


Persik baru saja mendapatkan poin kurang maksimal di laga kandang pertamanya. Mereka hanya dapat satu angka saat menjamu Persisam Samarinda (14/10). Namun, saat itu sang pelatih berdalih lawan merupakan tim bertabur bintang. Sehingga hasil imbang adalah pencapaian yang masuk akal.

Nah, nanti malam giliran Persik menjamu tim Borneo lain. Yaitu Bontang FC. Dari sisi kualitas tim, Bontang FC jelas di bawah Persisam yang bertabur bintang. Karena itu, tak ada alasan bagi Persik untuk tidak mendapatkan tiga angka.

Hal itu sangat disadari kubu Persik. Pelatih Gusnul Yakin pun menegaskan ambisi mereka meraih kemenangan. "Kami tak ingin menunda mendapat tiga poin lagi," tegas Gusnul Yakin, usai latihan terakhir sebelum laga kemarin.

Tiga poin memang wajib didapatkan Persik malam nanti. Itu untuk menjaga peluang mereka bersaing dengan tim lainnya di papan atas klasemen sementara. Apalagi setelah ini mereka harus ganti menjalani laga away. "Saya pikir poin absolut harus kami dapatkan di laga kedua ini," tekad Gusnul.

Mantan pemain dan pelatih Arema itu mengaku lega dengan kondisi timnya saat ini. Hampir semua pemain berada pada performa bagus. Tak ada pemain yang tak bisa main karena cedera ataupun kena hukuman. Kecuali O.K. John yang belum pulang dari negaranya."Stamina dan semangat para pemain sedang bagus," pujinya.

Tapi, Persik tetap tak bisa menganggap enteng Bontang FC. Boleh saja komposisi tim tersebut tak seperti Persisam. Namun, hasil di pertandingan sebelumnya mengisyaratkan bahwa Bontang FC layak diwaspadai. Mereka baru saja sukses menahan seri Persebaya 2-2."Kami harus ekstrawaspada. Mereka main bagus lawan Persebaya," ingat mantan pelatih Persibo Bojonegoro itu.

Salah satu kelebihan yang dimiliki Bontang FC adalah semangat juang yang tinggi. Meskipun sudah ketinggalan dua gol dari tuan rumah Persebaya tapi mereka bisa mengejar. Dan berhasil memaksakan hasil seri.

Apalagi, motivasi Bontang FC juga meninggi. Mereka seperti ketagihan mendapatkan poin di kandang lawan. Tim besutan pelatih Fachri Husaini itu pun memancang target yang sama di Stadion Brawijaya. "Kami ingin dapat poin lagi," tegas mantan pemain timnas tersebut.

Di Kediri Fachry menginstruksikan agar anak asuhnya untuk bermain lepas dan penuh kewaspadaan. "Kami akan berusaha main lebih bagus daripada saat di Surabaya," janjinya.

Meski tak bertabur bintang seperti musim lalu, menurutnya, Persik adalah tim berbahaya. "Persik punya pengalaman panjang dan mental yang kuat," katanya. [jie/fud/jawapos]

(Persijap v Persitara) Tamu Siap Tampil Menyerang


Dahaga gol semakin dirasakan Persitara Jakarta Utara dan Persijap Jepara saat bentrok di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, sore ini. Skema menyerang pun dikedepankan.

Skuad Persitara memang belum membuktikan ketajamannya saat ditaklukkan Persela Lamongan 0-1, Rabu (14/10). Prince Kabir Bello dkk sebenarnya mampu menguasai permainan.Namun, gedoran Laskar Si Pitung selalu mentah sebelum masuk lini pertahanan lawan.

Akibatnya, Persitara hanya sedikit mendapat peluang gol.“Evaluasi pertandingan pertama menyimpulkan bahwa kami butuh pemain yang bisa menjembatani lini tengah dan depan,” kata Asisten Pelatih Persitara Dody Sahetapy. Kelemahan Persitara sebenarnya bakal terjawab dengan bergabungnya pemain asing dari Iran Afshin Parsaeian.

Mantan pemain klub Sepahan ini akan beroperasi di belakang striker Kabir Bello dan Tantan. Dia juga harus berkoordinasi dengan playmaker berkepala plontos Ernesto Brunhoso yang kemampuannya melepas umpan belum tereksploitasi. “Afshin dan Vali Khorsandipish sudah mengurus surat-surat pengesahan ke PT Liga Indonesia.

Mudah- mudahan semua lancar dan kami optimistis keduanya sudah siap dimainkan, ”kata Manajer Persitara Hary ‘Gendhar’ Ruswanto. Dengan hadirnya pemain Negeri Mullah tersebut, Persitara lebih percaya diri tampil dengan pola ofensif 4-3-3. Lini belakang mereka cukup kokoh dengan memasang dua defender bertubuh besar Ladislas Bushiri dan Vali Khorsandipish.

Di depan dua bek akan berdiri gelandang bertahan Mursyid Mony. “Kami berasumsi Persijap sebagai tuan rumah akan bermain terbuka dan tampil menyerang. Inilah yang kami harapkan sehingga pertandingan berlangsung seru,”ujar Gendhar. Harapan Gendhar sepertinya bakal terwujud pada laga yang bakal disiarkan langsung antv pukul 15.00 WIB ini. Sebab, Persijap pun siap mengobral serangan.

Kini, tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu tengah berupaya membenahi kualitas menyerang mereka. Kemenangan 1-0 atas Pelita Jaya dianggap terlalu kecil lantaran alur permainan kurang berkembang. Karenanya,Pelatih Persijap Junaedi berusaha meningkatkan kerja sama timnya serta menyemangati pemainnya untuk tampil lebih haus gol.

Tuan rumah akan menampilkan duet striker Noor Hadi dan Pablo Frances yang ditopang dua gelandang agresif Donny Siregar dan Sergio Junior. Evaldo Silva dkk juga akan memanfaatkan dukungan sekitar 10.000 suporternya yang setia menyanyikan yelyel heroik.

“Kami tidak perlu melakukan perubahan formasi maupun komposisi pemain.Kekurangan kami pada pertandingan pertama adalah lemahnya koordinasi antarlini dan beberapa pemain kurang maksimal menjaga peran.Semua kelemahan ini sudah dibenahi,” kata Junaedi. [mohamad sahlan/sindo]

Kamis, 08 Oktober 2009

Pulangkan Reagan, Persebaya Buru Bek Asia


Berakhir sudah kiprah pemain seleksi asal Australia Taylor Reagon di Persebaya Surabaya. Kemarin (8/10), pelatih Danurwindo memutuskan tidak memakai tenaga pemain belakang itu. Sebelumnya, Reagan pernah dimainkan selama 50 menit saat Persebaya kalah 0-2 oleh Persema Malang di semifinal Liga Jatim pada 5 Oktober lalu.

Menurut Danurwindo, pemain 22 tahun itu tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. 'Dia memang muda dan kuat. Tapi, kami butuh lebih dari itu. Kami butuh pemain yang sudah matang,' katanya.

Dengan dicoretnya Reagan, Persebaya kini melanjutkan perburuan pemain belakang. Sasarannya adalah pemain asing dari Asia. Wacana yang berkembang sekarang adalah rencana menggaet pemain asal Turkmenistan.

Dia adalah Mekan Nasirov. 'Kata agennya (Eddy Syahputra, Red), Nasirov bisa main sebagai bek dan gelandang bertahan. Dia akan datang pada 10 atau 11 Oktober mendatang,' papar Cholid Ghoromah, asisten manajer Persebaya.

Dari situs resmi FIFA, diketahui Nasirov memang pemain timnas Turkmenistan. Tapi, posisinya adalah gelandang alias midfielder. Tidak disebutkan sama sekali dia bisa bermain sebagai bek.

Sejatinya, berharap pemain berkualitas dari negara seperti Turkmenistan adalah hal aneh. Sebab, dari peringkat FIFA, negeri pecahan Uni Soviet itu justru di bawah Indonesia. Dalam ranking terbaru federasi sepak bola dunia tersebut, Turkmenistan berada di peringkat ke-147, sedangkan Indonesia di urutan ke-133.

Persebaya melakoni laga perdana Indonesia Super League (ISL) melawan Bontang FC di Gelora 10 Nopember, Surabaya, 14 Oktober nanti. Hingga sepekan jelang laga tersebut, dua penggawa asing Green Force -sebutan Persebaya- tak kunjung nongol. Mereka adalah John Tarkpor dan Ngon A Djam. [nar/ca/jawapos]

Malaka FC Tantang Persitara di Ujicoba Terakhir


Persitara Jakarta Utara akan meladeni tantangan klub amatir Malaka FC di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Jumat (9/10/2009). Laga ini adalah ujian terakhir Laskar si Pitung sebelum memulai kompetisi Liga Super melawan Persela Lamongan, Rabu (14/10/2009).

Persitara sengaja beruji coba melawan klub lemah sebelum memulai tahapan penurunan tensi latihan. Apalagi fisik Prince Kabir Bello dkk sudah terkuras ketika meladeni permainan keras Persikabo Bogor dua hari sebelumnya.

"Kami akan melihat kualitas fisik pemain jika digenjot pertandingan dalam rentang waktu dua hari. Klub amatir dipilih karena lebih bersemangat dalam memberi perlawanan," kata Pelatih Fisik Persitara Agus Sugeng Riyanto, kemarin.

Persitara sendiri hingga kini belum memiliki pemain asing dari Asia. Mereka rencananya mendatangkan striker asal Iran, setelah mendepak pemain Australia Joel Wood yang dianggap kurang tajam. Karena jumlah skuadnya belum komplit, Persitara terpaksa mengundur waktu launching tim dari jadwal semula, Jumat (4/10) menjadi Minggu (11/10).

"Untuk menutupi keterlambatan itu, kami akan membuat launching yang meriah dengan bazaar dan grup band terkemuka. Supporter NJ Mania dari 32 korwil akan hadir untuk melihat langsung pemain kesayangannya nanti," kata Manajer Persitara Hary "Gendhar" Ruswanto. [mohamad sahlan/sindo]

Persija Takut Sesumbar


Persija Jakarta tidak tegas mencanangkan target juara Liga Super 2009/2010. Mereka menganggap waktu persiapan terlalu mepet sedangkan persaingan di liga super semakit ketat.

Ketua Pengelola Persija Muhayat mengatakan bahwa timnya hanya tampil maksimal dan sesuai dengan kemampuan pemain. Adapun juara atau tidak itu tidak menjadi tujuan utama. "Semua tim tentunya menginginkannya juara. Tapi yang penting kami akan maksimal," kata Muhayat usai Launching tim Persija kemarin.

Persiapan Persija memang terlambat dibanding klub lain. Mereka baru memburu pemain hanya sebulan sebelum kompetisi diputar. Bahkan, administrasi dua pemain Persija hingga kini belum tuntas, yakni TA Musafri dan Richard Ceceres.

Musafri belum disahkan PT Liga Indonesia karena dipermasalahkan klub lamanya Persiba Balikpapan. Laskar Beruang Madu - julukan Persiba - menganggap Musafri nelikung karena pindah ke Persija saat negosiasi masih berlangsung. Adapun Ceceres hingga kini belum menuntaskan surat-surat tinggal di Jakarta.

Jika surat tersebut tidak segera beres, Ceceres dan Musafri terancam tidak bisa tampil pada laga pertama Persija melawan Arema, Minggu (11/10/2009). Selain masalah pemain, Macan Kemayoran juga belum mendapat kepastian izin menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai markas tim.

Persija sejatinya sudah haus gelar karena sudah delapan tahun tidak pernah diraih. Target juara musim 2009/2010 juga sangat pantas dicanangkan karena mereka mendapat skongan dana besar. Sebagai dana awal, mereka mendapat pasokan Rp12 miliar dari anggaran perubahan APBD 2009. Jumlah ini bisa bertambah karena Persija juga mengajukan dana APBD 2010 dengan jumlah yang belum ditentukan.

Pada kompetisi musim sebelumnya, mereka total menghabiskan dana Rp34 miliar yang cair pada tahun 2008 dan sebagian tahun 2009. Namun musim lalu Persija hanya finis di posisi tujuh klasemen. "Selain dari APBD, kami juga mencari pemaskan dari sponsor dan donator-donatur. Target dari pemaskan lain ini adalah Rp5 miliar," tegas Muhayat.
[mohamad sahlan/sindo]