Rabu, 09 September 2009

Serge Siap Beraksi Kembali bersama Pro Duta


Emaleu Serge datang lagi ke Malang. Kedatangannya tersebut bertujuan membela tim Divisi Utama Pro Duta Jogja yang akan menantang Persema Malang, anggota Indonesia Super League (ISL) 2009-2010, di Stadion Gajayana, Malang, malam ini.

Dalam pertandingan itu, Serge ingin menunjukkan skill sekaligus kekompakan bersama tim barunya. 'Bukan gol kemenangan yang kami cari dalam uji coba. Namun, kami butuh kekompakan demi persia­pan ke kompetisi Divisi Utama nanti,' tegasnya kepa­da Malang Post (Jawa Pos Group) kemarin (8/9).

Pemain yang pernah menjadi pencetak gol terbanyak di Copa Dji Sam Soe Indonesia tersebut sebe­lum­nya mengalami patah kaki hingga cedera. Kondisi itu mem­bu­at­nya didepak dari Arema pada ISL musim lalu. Namun, Serge menyatakan sudah sembuh 100 persen dan siap menunjukkan semua kemampuan terbaiknya.

Pada musim kompetisi 2009-2010, Pro Duta memiliki target lolos ISL. Serge punya kewajiban untuk mengantarkan tim barunya itu ke kompetisi paling top di Indonesia. 'Kami optimistis lolos ke ISL,' tegas mantan pemain timnas Kamerun U-17 itu.

Serge tahu bahwa dalam pertandingan tersebut dirinya bakal bersua dengan Suroso, rekan satu tim ketika sama-sama membela Arema. Namun, dia tetap akan bermain normal ketika bertemu dengan pemain yang akan menjadi tumpuan Persema di lini belakang itu. 'Saya tidak mau komentar mengenai Suroso. Kami tetap akan bermain normal,' tambahnya.

Dia juga memprediksi bahwa pertandingan tersebut bakal menyedot perhatian publik bola Kota Malang. Akankah dia menyapa orang-orang yang pernah mengelu-elukan namanya dulu? Serge belum tentu melakukannya.

'Saya tidak di Malang lagi. Tapi, saya sekarang membela Pro Duta. Jadi, saya harus membicarakan tim yang saya bela. Sekali lagi, ini pertandingan uji coba. Kami harus melatih kekompakan sekaligus mengukur kekompakan setelah sekian lama latihan di Jogja,' pungkas tumpuan utama Pro Duta di lini depan ini. [feb/nug/diq/jawapos]

Makor Tak Lulus Verikasi, SFC Pertahankan Obiora


Sriwijaya FC (SFC) akhirnya gagal merekrut Oliver Makor setelah ia dinyatakan tidak lulus verikasi oleh PT Liga Indonesia (LI) karena klub lamanya Panachaiki FC, berasal dari Divisi III Eropa.

Panachiki FC sendiri merupakan salah satu klub Yunani yang mengikuti kompetisi Gamma Ethniki, yakni kompetisi yang berlevel setara Divisi III di Indonesia.

Berdasarkan manual liga, untuk bermain di Liga Super Indonesia minimal pemain Eropa bermain di Divisi II liga Eropa, Divisi I untuk pemain Asia dan pemain Timnas untuk pemain dari Asia Tenggara.

"Kami baru mendapatkan informasi dari PT LI jam 10.00 WIB kemarin mengenai hasil verifikasi Makor. Berdasarkan manual liga, untuk bermain di LSI minimal bermain di divisi II liga Eropa sedangkan Makor bermain di Divisi III,” terang Sekretaris PT SOM, Faisal Mursyid.

Kegagalan merekrut Makor membuat manajemen kembali beralih kepada Obiora yang sebelumnya akan dilepas. Rencana untuk merekrut kembali Obiora ini, merupakan kali ketiga bagi tim berjuluk "Laskar Wong Kito" itu.

Pertama, saat SFC akan merekrut Greg Nwokolo dari Persija Jakarta guna melengkapi kuota pemain asing. Merekapun akhirnya gagal karena Greg justru ke Jerman untuk mengikuti test di salah satu klub.

Gagal mendapatkan Greg manajemen kembali membuat keputusan kontroversial dengan membiarkan Obiora dan mengejar tandatangan Abanda Herman juga dari Persija. Namun ambisi tersebut buyar karena pemain asal Kamerun itu memilih bertahan di Persija.

Kini, rencana untuk merekrut Obigol (julukan Obiora-red) kembali mencuat karena tak lolosnya verifikasi Makor oleh PT LI.

"Setelah Makor tidak jadi, kami kembali menghubungi Obiora. Dan ternyata dia mau bergabung lagi dengan SFC," kata Rahmad.

"Saat ini, dia masih berada di negaranya untuk mengurus KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara Orang Asing). Mungkin 10 hari atau dua pekan dari sekarang dia baru bisa bergabung dengan kami," tandas Rahmad.

Obiora sendiri sebelumnya sudah mendapatkan dukungan dari "Singamania" dengan aksi 1000 tandatangan agar manajemen tetap mempertahankannya. Ia dinilai banyak memberikan prestasi untuk SFC selama berkostum kuning-kuning itu. Terakhir, ia membawa SFC mempertahankan mahkota Copa Indonesia sekaligus menjadi pemain terbaiknya. [edp/biangbola]

Tak Ada Kata Sepakat, Lopes Dilepas Pelita


Tidak adanya kata sepakat dalam negosiasi kontrak baru, membuat Pelita Jaya melepas pemain asingnya asal Brasil, Cristiano Lopes Figueiredo, Selasa (8/9).

Kabar ini disampaikan langsung Jimmy Rojas selaku agennya di Jima Sport Management bahwa pemain yang telah dua musim berturut-turut membela Pelita itu resmi dilepas.

"Ya, Pelita sudah melepasnya karena kami tidak menemui kata sepakat. Tadinya, kami ingin meminta sedikit ada kenaikan kontrak dari musim ini mengingat peran Lopes cukup penting di klub," kata Jimmy.

"Saya tak keberatan dengan keputusan ini karena beberapa klub lain sudah mengajukan penawaran,' lanjutnya.

Sementara itu sang pemain merasa kecewa berat dengan Pelita karena keputusan itu keluar di saat dirinya sudah menolak beberapa klub yang telah melamarnya.

"Kenapa mereka tidak melepas saya saat banyak tim mengajak saya bergabung. Tadinya, saya hanya meminta tambahan fasilitas berupa satu unit mobil dan tentunya sedikit kenaikan kontrak. Tapi rupanya, hal ini membuat manajemen Pelita marah dan langsung mendepak saya," kata Lopes yang juga menjabat sebagai kapten tim itu.

Disinggung kemana pelabuhan berikutnya, Lopes hanya menyerahakan pada agennya. Yang pasti, kini ia berstatus bebas transfer. Namun salah satu klub Divisi Utama yang baru saja mendapat investor baru yakni Persikad Depok, sebelumnya juga mengincar pemain yang mencetak 17 gol musim lalu bersama Pelita itu. [edp/biangbola]

Nama Kosin Diisukan Lagi


Prediksi kiper utama Maung Bandung Tema Mursadat akan absen hingga separuh musim Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 akibat cedera ligamennya, kembali mencuatkan wacana ditariknya kiper asal Thailand Kosin Hathairattanakool untuk kembali membela Persib.

Isu ini santer hingga terdengar para wartawan yang bisa meliput di Persib Bandung. Nama Kosin memang bukan hanya sekarang sempat disebutkan. Pada saat perburuan skuad Maung Bandung pada awal Agustus silam, nama Kosin sempat mencuat sebelum akhirnya PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) kembali menjadikan Tema sebagai kiper utama. Beruntung, Kosin adalah pemain asing Asia, sehingga Persib masih bisa merekrutnya.

Jika melihat komposisi dua kiper Persib yang tersisa saat ini, praktis Persib hanya memiliki satu penjaga gawang berpengalaman yakni Cecep Supriyatna. Sementara kiper ring tiga Dedi Heryanto masih minim jam terbang. Tentu saja Maung Bandung membutuhkan satu lagi penjaga gawang agar posisi ini tidak menjadi rawan.

Saat ditanya soal wacana mendatangkan Kosin, Pelatih Kepala Persib Jaya Hartono mengaku belum mendengar kabar tersebut. Jaya sendiri masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut tim dokter mengenai cedera yang dialami Tema. "Tapi jika ternyata cederanya lama, ya mungkin saja kita harus cari penggantinya," ungkap Jaya.

Pelatih asal Medan ini mengaku baru mengetahui soal kemampuan Kosin dari media saja. Selama ini, eks pelatih Deltras Sidoarjo ini mengaku belum melihat secara langsung kemampuan kiper kelahiran 23 Maret 1982 tersebut. Hanya saja, dia memprediksi, jika Kosin sudah menjadi kiper timnas Thailand, maka kemampuannya sangat diperhitungkan.

Saat ini, Jaya mengaku masih enggan berspekulasi mengenai posisi penjaga gawang jika ternyata Tema harus absen hingga separuh musim seperti diprediksi Dokter Tim Persib Ia Kurnia. Jaya sendiri mengaku masih mempertimbangkan mengenai posisi dua kiper yang ada. "Kita masih belum tahu apakah nanti berburu kiper utama atau kiper pelapis. Yang jelas kita masih pantau kemampuan dua kiper yang ada saat ini," jelasnya.

Pada awal Agustus silam, Jaya mengaku kemampuan Kosin memang unggul diantara penjaga gawang lainnya. Tercatat, hingga akhir musim kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia XII dan Piala Indonesia 2006, kiper bernomor punggung 18 ini hanya kebobolan 12 gol dari 33 pertandingannya.

Pada saat membela Persib, Kosin memang menjadi idola para bobotoh. Kiper berambut gondrong ini dianggap sebagai pemain yang paling konsisten menjaga sikap dan prestasinya. Bahkan, kiper Chonburi ini terpilih menjadi pemain asing favorit pada Perang Bintang 2006 sebagai perwakilan Wilayah Barat.

Sementara itu, Manajer Tim Persib Umuh Moechtar masih belum memutuskan soal nasib Tema, termasuk wacana mencari ganti kiper untuk menemani Cecep dan Dedi. Saat ini, Umuh mengaku akan menunggu keputusan dari tim dokter yang menangani Tema. "Kita ingin keputusannya adalah baik bagi Persib dan Tema juga," pungkasnya. [raka zaipul/sindo]