Senin, 07 September 2009

Abanda Herman Kembali ke Persija


Pemain asal Kamerun, Abanda Herman akhirnya kembali ke Persija Jakarta. Sebelumnya, pemain bertahan ini sempat dikabarkan akan bergabung dengan Sriwijaya FC.

Abanda merupakan satu-satunya pemain asing yang memilih bertahan di Persija. Pemain jangkung nan tangguh ini sudah tiga musim membela Macan Kemayoran.

Pada masa transfer pemain musim 2009/2010, Abanda sempat dikabarkan bakal merapat ke Laskar Wong Kito. Ketidakjelasan pembentukan tim Persija menjadi alasan utama Abanda merapat ke Sumatera Selatan.

Namun, rencana ini ternyata batal. Abanda telah menunjukkan batang hidungnya saat Persija menggelar uji coba dengan PS Urakan, di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin 7 September 2009.

"Sebenarnya saya tidak pernah menyatakan akan ke Sriwijaya FC. Namun, saya tidak tahu kenapa media menulis saya akan bergabung dengan mereka," kata Abanda usai uji coba.

Menurut Abanda, selama kompetisi libur dia sempat kembali ke kampung halamannya. Dirinya baru kembali setelah ada kabar dari Persija yang berniat untuk memperpanjang kontraknya.

"Saya akan kembali berkostum Persija. Dan saya berharap Persija bisa meraih targetnya musim ini," tandas Abanda. [edwan ruriansyah/marco

Sriwijaya Akan Rekrut Precious Emuejeraye


Satu lagi pemain Singapura bakal meramaikan pentas sepak bola Indonesia. Setelah tiga pemain Negeri Singa, Fahrudin Mustafic, Baihakki bin Khaizan, dan Noh Alam Shah, ke Arema, kini bakal hadir Precious Emuejeraye.

Dia bakal direkrut tim kuat Sriwijaya FC Palembang. Bedanya, Precious merupakan pemain berdarah Afrika.

Kehadiran Precious selama ini memang sudah ditunggu-tunggu publik bola Sumsel. Pemain berpostur besar tersebut diharapkan menjadi tembok kukuh di lini pertahanan Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC.

Jika benar Precious segera bergabung, Sriwijaya sudah menggunakan satu di antara dua jatah pemain lokal Asia yang dimiliki. Satu nama yang sekarang cukup santer beredar di kalangan elite Sriwijaya adalah striker timnas Thailand Terasil Dangda. Tapi, perekrutan pemain itu cukup sulit dilakukan akibat adanya sistem satu paket dengan pemain lain. Manajemen Sriwijaya merasa berkeberatan.

"Precious akan ke Palembang bersama agennya untuk membuat kesepakatan dengan Sriwijaya. Kehadirannya akan melengkapi skuad Sriwijaya FC, khususnya di lini belakang," kata Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex. [kie/diq/jawapos]

Persitara Jajaki Pemain Iran


Persitara Jakarta Utara berencana mendatangkan tiga pemain asing dari Iran. Pencarian pemain asal Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) digenjot karena harganya relatif lebih murah dibandingkan pemain asing non- AFC.

“Pemain Iran ini akan datang Jumat (11/9). Saya sudah lihat rekaman permainannya dan lumayan bagus. Tapi, kami harus melakukan seleksi langsung agar tidak membeli kucing dalam karung. Saya juga belum hafal nama-namanya,” kata Manajer Persitara Hary ‘Gendhar’ Ruswanto.

Hingga saat ini Persitara baru mengikat satu pemain asing, yakni Franco Hita. Adapun keinginan merekrut pemain Serbia kembali mentah karena tidak lolos verifikasi PT Liga Indonesia (PT LI). Pemain yang dibanderol Rp250 juta tersebut hanya tampil di Divisi I Liga Serbia.

Dengan demikian, Persitara harus kembali berburu bek asing pengganti Ebendje Rudolf dan Banaken Bossoken yang kontraknya tidak diperpanjang. “Kami berharap tiga pemain dari Iran nantinya bisa memenuhi kebutuhan tim. Minimal salah satu pemain ini bisa kami rekrut,” tutur Gendhar. [mohammad sahlan/sindo]

Tema Bakal Absen Lama


Penjaga gawang Persib Bandung Tema Mursadat terancam absen separuh musim. Hal ini disebabkan cedera ligamen lutut sebelah kanan yang dialami Tema saat mengikuti sesi latihan malam hari, Kamis (3/9).

Selain terancam absen separuh musim, kiper dengan tinggi 185 cm tersebut juga harus menjalani operasi jika masih menginginkan berkarier di sepak bola. Jika tidak dioperasi, Tema terpaksa cuti selamanya dari sepak bola.

’’Memang harus dioperasi jika masih ingin bermain bola. Itu untuk memulihkan cederanya,” kata dokter tim Ia Kurnia kepada harian Seputar Indonesia kemarin. Ia menyebutkan, Tema membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk menjalani masa operasi dan penyembuhan.

Untuk bisa bermain kembali, Tema membutuhkan waktu sekitar satu bulan lagi. Mengenai kondisi Tema, Manajer Persib Umuh Moechtar enggan membicarakan soal pengganti Tema. Alasannya, dia masih berupaya mengurus kesembuhan Tema. [raka zaipul/sindo]

Persijap Pantau Fisik dengan Uji Coba


Jeda panjang kompetisi ditambah puasa yang dilakoni banyak pemain selama Ramadan membuat Persijap Jepara berbenah lebih serius menyongsong Liga Super 2009/2010.

Pelatih Persijap Junaedi pun mengagendakan tiga uji coba dalam sepekan ke depan melawan klub-klub lokal Jepara. Asisten Pelatih Persijap Anjar Jambore Widodo menyatakan, pemilihan lawan tanding ini disesuaikan tujuan uji coba, yakni memantau perkembangan kondisi fisik para pemain.

”Setelah digembleng dengan program fisik selama dua pekan, pelatih berharap kondisi pemain semakin baik. Sebab, di awal-awal latihan lalu, pergerakan pemain terlihat kaku. Ini bisa saja karena pemain tidak menjaga kondisi selama libur kompetisi,” kata Anjar.

Program uji coba ini diharapkan diikuti seluruh pemain. Sebab, pembicaraan manajemen dengan pemain-pemain baru sudah menunjukkan titik terang. Sergio Junior, Ilham Hasan, dan Bona Simanjuntak telah mencapai kesepakatan dan tidak akan lepas dari genggaman Laskar Kalinyamat. [sundoyo/sindo]

Jaya Khawatirkan Persisam


Pelatih Persib Bandung Jaya Hartono memiliki rasa percaya diri tinggi Maung Bandung bakal sukses di Liga Super 2009/2010.

Pelatih asal Medan ini menilai materi skuad Persib adalah salah satu yang terbaik di kancah sepak bola Indonesia. ’’Kami harus yakin bisa jadi juara musim ini. Latihan dan persiapan terus kami maksimalkan,” kata Jaya, yang telah memimpin latihan Persib sebanyak lima kali selama Ramadan.

Dengan kesiapan tim yang terbilang paling baik, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini yakin Persib bisa tampil maksimal. Jaya juga mengaku tidak terlalu dipusingkan dengan skema permainan yang bakal diterapkan. Kerangka tim inti telah terbentuk mengingat Persib mempertahankan 80% skuad musim lalu. Kini dia tinggal menunggu Hilton Moreira untuk memantapkan posisi di lini depan.

Penambahan dua pemain baru, yakni Budi Sudarsono dan Christian Rene Martinez, semakin menambah optimisme pelatih berkumis tebal ini. Budi diyakini bakal menambah daya gedor lini depan Persib yang akan tetap memaksimalkan duet Hilton-Christian Gonzales. Sementara bergabungnya Rene merupakan solusi atas buruknya lini belakang Persib musim lalu.

’’Kami sudah bisa tahu siapa saja yang akan mengisi posisi. Tinggal kami maksimalkan saja itu,” tandas pria, yang juga pernah membesut Persik Kediri ini. Saat ditanya soal rival di Liga Super yang harus diwaspadai, Jaya memprediksi lawan terberat nanti adalah Persisam Samarinda. Skuad yang diarsiteki Aji Santoso itu memang paling royal di bursa transfer musim ini.

Tim dengan julukan Elang Borneo tersebut mampu mendatangkan pemain top macam Ronald Fagundez, Hamka Hamzah, Usep Munandar, hingga eks striker Persib Zaenal Arief. Namun, yang paling dikhawatirkan Jaya bukanlah materi pemain Persisam. Dia justru khawatir dengan selalu diuntungkannya Persisam oleh faktor-faktor nonteknis.

Jaya menyaksikan sendiri kiprah Persisam di Divisi Utama musim lalu. Dalam beberapa pertandingan, Persisam memang selalu diuntungkan keputusan wasit ketika bermain di kandang sendiri. ’’Nah,hal-hal itu yang justru sangat khawatirkan terulang pada Liga Super kali ini,” tuturnya. [raka zaipul/sindo]

Ingin Dipanggil Robert, Bukan Rene


Robert Rene Alberts mulai menjalankan tugasnya di Arema. Untuk kali pertama pelatih asal Belanda tersebut memoles Ronny Firmansyah dkk. Latihan itu dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Kehadirannya pun mendapat sambutan positif Aremania, suporter Arema. Ratusan Aremania menyaksikan secara langsung dari tribun dan memberikan aplaus kepada pemain. Bahkan, dia sempat mendekat ke Aremania dan meminta dipanggil Robert. "Jangan panggil saya Rene. Panggil saya Robert," ucapnya.

Namun, dia ragu dengan prestasi yang bakal diraih Singo Edan -julukan Arema- pada Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Alasannya, skuad Arema didominasi pemain muda.

Robert mengatakan, pemain muda Arema memang memiliki talenta dan motivasi. Hanya, skill mereka belum matang dan mentalnya belum stabil.

Dalam menerapkan pola permainan, para pemain Arema juga kurang berimprovisasi. Ketika menyerang, semuanya ikut menyerang. Saat bertahan, semuanya juga ikut bertahan. Ditambah lagi, pemain lebih suka membawa bola ke tengah lapangan daripada memanfaatkan lebar lapangan.

"Kalau saya pakai pemain muda ini di kompetisi, pembentukan tim membutuhkan waktu panjang," ujarnya.

Bukan hanya itu. Robert menilai penyerang Arema bermain sebagai gelandang. Tidak ada yang murni striker. Itu terlihat dari pergerakan pemain depan yang suka berperan sebagai gelandang.

Dari 16 pemain yang direkrut manajemen Arema, ada tiga striker. Mereka adalah Rahmat Affandi, Gery Setya Adi Nugraha, dan M. Noh Alam Shah. Tetapi, dalam latihan kemarin, Noh absen karena harus balik ke Singapura untuk menyelesaikan urusan administrasi. "Tim ini kebanyakan pemain gelandang. Jadi, saya butuh striker," ungkap mantan pemain Ajax ini.

Robert juga kaget karena hanya ada enam penggawa yang bermain di Arema pada kompetisi tahun lalu. Mereka adalah Kurnia Meiga Hermansyah, Benny Wahyudi, Ronny Firmansyah, Achmad Bustomi, Chmelo Roman, dan Dendi Santoso. Kondisi itu membuat Robert membutuhkan waktu agak lama untuk memadukan pemain lama dengan pemain baru. Padahal, ISL dimulai Oktober dan Arema ditarget masuk empat besar. [gus/yn/diq/jawapos]

Pato Datang, Penonton Bertambah


Patricio "Pato" Morales punya daya pikat tinggi. Penyerang asal Cile yang musim lalu membela Arema Malang tersebut membuat jumlah penonton yang datang ke Stadion Brawijaya, Kediri -tempat Persik Kediri berlatih- meningkat.

Jumlahnya ratusan orang. Mereka memenuhi tribun VIP yang berdekatan langsung dengan pintu masuk pemain.

Memang, kemarin sore (7/9) adalah hari pertama Pato berlatih bersama para pemain Persik. Begitu masuk lapangan, dia langsung dielu-elukan oleh ratusan Persikmania - sebutan suporter Persik.

Wajar bila Persikmania meluapkan kegembiraan saat menyaksikan Pato. Sebab, mereka sudah menanti dia sejak dua minggu terakhir. Rencana kedatangan Pato memang molor dari waktu yang dijadwalkan semula. Bahkan, fans Persik sempat waswas karena klub lama Pato, Arema, juga kembali meminati.

Pato pun membalas sambutan dari Persikmania tersebut. Pato yang kemarin langsung mengenakan kostum ungu-ungu dengan nomor 17 membalas sambutan Persikmania itu dengan beberapa kali lambaian tangan dan senyum.

Setelah itu, dia langsung menginjakkan kaki di atas rumput stadion. Tak seperti pemain lainnya, Pato kemarin masih berlatih ringan. Dia juga terlihat mendapatkan menu khusus dari asisten pelatih Agus Yuwono. "Baru tadi aku sampai di Kediri," kata Pato.

Sambutan Persikmania itu seolah memberikan gambaran betapa tinggi harapan Persikmania maupun pengurus kepada pemain berperawakan sedang umumnya orang Indonesia itu. Pasalnya, dia akan menjadi striker asing satu-satunya yang dimiliki Persik musim depan. "Aku akan berusaha yang terbaik," ujarnya dengan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata.

Soal kontraknya dengan Persik, pemain bernama lengkap Patricio Morales Gaete itu mengatakan sudah rampung. "Sudah. Kontrak sudah beres," terang striker satu anak itu.

Berapa nilai kontraknya? Dia enggan menjawab. "Aku dapat kontrak bagus di sini. Aku senang di sini dan aku akan mencetak gol," imbuh pemain bertinggi 170 sentimeter itu. [jie/fud/diq/jawapos]

Korinus Fingkreuw Hijrah Ke Persebaya?


Penyerang asal Papua, Korinus Fingkreuw, mulai sedikit bisa bernafas lega dengan kemungkinan dirinya bergabung ke tim promosi Superliga Indonesia 2009/10, Persebaya Surabaya, setelah tidak mendapat tempat di Sriwijaya FC.

Korinus datang ke Surabaya berdasarkan rekomendasi Rahmad Darmawan. Pelatih Sriwijaya FC ini kerap melakukan diskusi dengan Danurwindo, arsitek Persebaya, mengenai kemampuan Korinus. Kendati belum ada kepastian, namun Korinus sudah mengikuti latihan bersama tim.

Saleh Ismail Mukadar, ketua umum Persebaya, mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi Danurwindo sebelum memutuskan mengontrak Korinus. Setidaknya Persebaya masih membutuhkan striker untuk menggantikan kegagalan tim Bajul Ijo memboyong TA Musafry.

“Sebenarnya saya tidak berniat keluar dari Jayapura. Tapi pelatih Rahmad Darmawan menawarkan ada klub yang membutuhkan striker lokal. Tanpa pikir panjang, saya langsung setuju. Persebaya adalah tim besar dan sebuah kebanggaan bisa bergabung dalam tim ini,” tutur Korinus. [donny afroni/goal]

Persik Resmi Gaet Pato


Persik Kediri kini bisa tersenyum dengan hadirnya Patricio Morales di barisan depan. Morales yang resmi dikontrak manajemen tim Macan Putih, Senin [7/9], selama satu musim, diharapkan mampu menutup keroposnya lini penyerangan.

Barnadi, sekretaris Persik, tidak mau mengungkapkan besaran uang yang bakal diterima Morales selama satu musim. Namun sumber dalam manajemen menyebutkan pemain yang disapa Pato ini menerima bayaran berkisar antara Rp750-900 juta.

“Kami memang sudah resmi mengontrak Patricio untuk memperkuat klub dalam pertandingan musim mendatang. Namun saya tidak bisa menyebutkan berapa bayaran yang akan dia terima,” ujar Barnadi.

Kehadiran Pato membuat pelatih Edy Paryono lega. Pasalnya, Persik mengalami krisis penyerang menyusul dipanggilnya dua striker, Saktiawan Sinaga dan Yongki Aribowo, bergabung dengan timnas senior dan U-23.

Sementara Pato mengaku akan berupaya dengan semaksimal mungkin. Selain itu, ia juga menilai Persik mempunyai komitmen jelas untuk mengontrak dirinya, sehingga ia cukup bangga bisa bergabung dengan klub dari kota tahu itu. [donny afroni/goal]

Bendol Belum Puas dengan Kemenangan Persija


Persija Jakarta memang berhasil mengalahkan PS Urakan dengan skor 3-1. Namun Direktur Teknis Persija, Benny Dollo mengaku belum puas dengan penampilan punggawa-punggawanya di lapangan.

Bertanding di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin 7 September 2009, Persija yang dihuni sederet pemain berpengalaman baru mampu mencetak gol pada babak ketiga (pertandingan 3x30 menit) lewat Bambang Pamungkas, Talaohu Abdulmushafry, dan M Ilham. Sedangkan PS Urakan memperkecil kekalahan lewat Rudi.

"Saya belum puas dengan penampilan pemain. Mereka masih terlalu sering kehilangan bola saat melakukan pressing. Namun kita harus maklum, karena saat ini banyak pemain yang menjalani puasa," ujar Benny kepada wartawan usai uji coba.

Meski demikian, pria yang akrab disapa Bendol itu mengaku telah mendapat gambaran mengenai bentuk permainan timnya. Yang menjadi tugas selanjutnya adalah mencari komposisi yang cocok untuk pola permainan yang akan diterapkannya.

"Tadi saya sudah melakukan beberapa rotasi untuk melihat komposisi tebaik bagi pola yang akan kami jalankan. Dalam beberapa uji coba lagi, saya mungkin sudah bisa menentukannya," ujar Bendol.

Pada uji coba ini, Persija turun dengan formasi 4-3-3. Bendol juga menurunkan pemain anyar Persija, seperti T.A Musyafri, Erick Setiawan, Heru Nerly dan legiun asing asal Paraguay, Richard Caceres.

Meski Abanda Herman sudah hadir, barisan pertahanan tim ibukota sempat dipercayakan kepada Aris Indarto, Leonard Tupamahu, Erick Setiawan dan Ismed Sofyan.

Sedangkan di Lini tengah diisi Richard Caceres, Heru Nerly serta M Ilham. Pada sektor barisan depan dipercayakan pada Agus Indra, TA Musyafri serta Bambang Pamungkas.

Mengenai pemain seleksi yang diturunkan di babak kedua, Bendol belum memberikan keputusan. Mantan pelatih Arema itu hanya mengatakan kalau penampilan mereka tidak terlalu mengecewakan.

Keputusan tegas justru dilontarkan Bendol terhadap pemain asing yang masih berstatus pelamar, Arnes Ernesto. Pemain berkepala plontos itu tidak akan bertahan di Persija karena Bendol akan mencari pemain lainnya.

"Penampilan mereka lumayan di babak kedua. Namun itu tentu belum cukup. Kami akan lihat lagi perkembangannya beberapa hari ini. Sedangkan untuk pemain asing, kami akan cari yang lain," pungkas Bendol. [toto pribadi/marco tampublon/vivanews]

Nyobe Pasti, PSM Makassar Tunggu Pronetto


Denis Jules Onana, agensi Mutiara Hitam, merespon sinyal yang dilepaskan Hanafing, Pelatih Kepala PSM Makassar dengan mendatangkan mantan stopper Persib Bandung, Nyeck Nyobe George Clement ke Makassar, Jumat 11 September 2009.

"Saya sudah mendengar kabar itu. Paling lambat Jumat saya bawa Nyobe ke Makassar," ujar Onana kepada GOSport, Senin 7 September 2009.

Menurut Onana, pihaknya, menarik Nyobe dari Bontang FC karena sampai sekarang manajemen klub asal Kaltim itu tak serius mengontrak pemainnya. "Mereka hanya bisa berjanji, tapi tak pernah tepat waktu dalam hal pembayaran," kata Onana.

Menurut Onana, di Bontang FC, Nyobe dihargai Rp 850 juta. Tapi untuk PSM, dia mau menurunkan harga pemainnya itu. "Yang pasti tak jauh dari banderol maksimal Rp 700 juta yang dipatok PSM. Ini semata karena hubungan baik saya dengan PSM selama ini," ujarnya.

Sebenarnya, selain Nyobe, Onana juga menawarkan Nomo Teh Marco. Tapi, stopper asal Togo ini masih berada di Paris, Prancis. Mantan bek timnas Kamerun di Piala Dunia 1990 ini juga mengusung Yao Junior Senaya yang baru saja membela timnas Togo di kualifikasi Piala Dunia 2010.

"Saya terus menjalin kontak dengan Senaya. Pada prinsipnya, ia sangat ingin bermain di Indonesia. Intinya, semua tergantung PSM. Karena untuk mendatangkan pemain sekelas Senaya butuh kerja keras, terutama dana," ungkap Onana.

Kembali ke Nyobe, kalau jadi direkrut PSM, maka peta persaingan kuota satu pemain non Asia kian panas. Karena sebelumnya, tempat itu hampir pasti milik Osvaldo Moreno yang sempat datang ke Makassar, pekan lalu.

Claudio Pronetto

Menariknya, pesaing baru Osvaldo adalah Claudio Damien Pronetto yang musim lalu memperkuat PSM. Kebetulan keduanya bernaung di agensi yang sama yakni Sanchezgol Management.

Pronetto sendiri mendapat rekomendasi dari Hanafing. "Daripada susah-susah cari pemain lebih baik Pronetto saja. Dia pemain multifungsi, bisa jadi gelandang atau striker," ujar Hanafing.

Kendala Pronetto hanya pada masalah harga. Menurut Nelson Sanchez, ia mematok angka minimal sama dengan musim lalu yakni di kisaran Rp 800 juta.

"Itu normal. Dimana-mana pemain yang dipertahankan kontraknya minta kenaikan, tak pernah turun," ujar Sanchez yang mengaku sedang berada di Argentina.

Manajemen PSM sendiri menyerahkan sepenuhnya kepada Hanafing untuk menentukan pemain. Seperti diungkap Kadir Halid, Manajer PSM.

"Pada prinsipnya urusan pemain terserah pelatih. Masalahnya, kadang kami juga kerap terkendala dana untuk membayar kontrak pemain," tandasnya. [edwan ruriansyah/vivanews]

Kasus Pemain Asing, PSSI Bentuk Tim Arbitrase


VIVAnews - Banyaknya kasus pemain asing dengan klub yang didengar FIFA memusingkan PSSI. Untuk meredamnya, PSSI akan membentuk lembaga arbitrase dalam waktu dekat ini.

Menurut Komite Alih Status dan Transfer Pemain, Mafirion, sengketa yang sampai ke FIFA membuat nama PSSI tercoreng. Selain itu, PSSI juga menjadi pihak yang harus menalangi tunggakan klub kepada pemain yang memenangkan sengketa.

Selama ini, banyak sengketa pemain asing dan klub yang diadukan ke FIFA. Celakanya, sebagian besar dari kasus itu justru dimenangkan oleh pemain karena memang kontrak yang dibuat oleh klub lemah.

"Banyaknya sengketa pemain yang sampai ke FIFA membuat PSSI tercoreng. Dengan lembaga ini, kami berharap sengketa bisa diselesaikan di internal terlebih dulu," kata Mafiron kepada wartawan, Senin 7 September 2009.

Mafirion menambahkan, format pembentukan tim arbitrase itu sudah rampung. Pihaknya juga telah mengundang agen-agen pemain asing untuk membicarakan hal ini.

"Dalam waktu dekat tim ini akan terbentuk. PSSI juga akan mengedarkan kontrak dengan standar FIFA ke klub," tandas Mafirion.

Tak hanya PSSI yang peduli dengan sengketa pemain asing ini. PT Liga Indonesia juga meminta klub agar menyelesaikan sengketa dengan pemain asing yang telah sampai ke FIFA.

Sanksi berat bahkan sudah disiapkan PT Liga bagi klub yang mbalelo. "Kami tidak akan mengesahkan pemain asing yang didaftarkan klub yang masih punya masalah dengan FIFA," kata CEO PT Liga, Joko Driyono beberapa waktu lalu.

Persipura Matangkan Persiapan di Piala Kraton


VIVAnews - Persipura sedang meningkatkan kondisi fisik pemainnya di Batu Malang, Jawa Timur. Untuk pola permainan, Mutiara Hitam akan mematangkannya di Piala Kraton di Yogyakarta, akhir September 2009.

Klub Pro Duta DIY akan menggelar turnamen sepakbola Piala Kraton usai lebaran mendatang. Turnamen ini rencananya akan diikuti oleh empat tim Divisi Utama plus dua klub Liga Super Indonesia (LSI).

Pelatih Persipura, Jacksen Ferreira Tiago menyebut timnya telah bersedia untuk tampil pada turnamen tersebut. Bahkan, mantan pelatih Persitara dan Persebaya itu akan menjadikannya sebagai wadah untuk mendrill kemampuan teknis para pemainnya.

"Selama di Batu Malang, kami berusaha untuk meningkatkan fisik para pemain. Sedangkan untuk pola permainan akan kami matangkan di Piala Kraton nanti," kata Jacksen saat dihubungi VIVAnews, Senin 7 September 2009.

Untuk mempertahankan gelar LSI nanti, Persipura menambah amunisi baru. Mutiara Hitam sudah mendapatkan tiga pemain lokal baru.

Mereka adalah Erol FX Iba, John Scarlet dan Hendra Ridwan. Sedangkan untuk legiun asing, Mutiara Hitam akan memaksimalkan pemain yang ada, yakni Alberto 'Beto' Goncalves, Victor Igbonefo dan Bio Phaulin.

"Kami masih mencari pemain lokal untuk posisi striker. Namun sampai saat ini belum ada yang cocok. Kami akan mencarinya sembari jalan," tandas Jacksen.

• VIVAnews

Pelita Jaya Bergeser ke Karawang


VIVAnews - Pelita Jaya memilih untuk meninggalkan Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, The Young Guns akan bermarkas di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat.

Musim lalu, Pelita harus berbagi stadion dengan Persib Bandung. Keduanya sama-sama menggunakan Stadion Si Jalak Harupat sebagai home ground-nya saat menjamu tim-tim lain.

Musim ini kedua tim tersebut bakal berpisah. Pelita telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah kabupaten Karawang, Sabtu, 5 September 2009 terkait pemakaian Stadion Singaperbangsa.

Ketua KONI Kabupaten Karawang, Aris Soeparno mengatakan, Pelita akan bermarkas di Singaperbangsa selama lima musim. The Young Guns dikenai sewa stadion Rp 20 juta tiap pertandingan plus biaya Rp 5 juta untuk laga malam hari.

“Kesepakatan sudah dicapai. Mereka berada di Karawang selama lima tahun. Pada satu tahun pertama, mereka hanya membayar separo dari sewa stadion. Secara umum kami mempersilahkan mereka memakai Stadion Singaperbangsa,” kata Aris kepada GOSport, Minggu, 6 September 2009.

Aris menambahkan, Pelita Jaya memiliki hak penuh atas penjualan tiket pertandingan. Sebulan terakhir, bahkan sudah intensif melakukan pendekatan terhadap kelompok suporter yang ada di Karawang.

“Nantinya penjualan tiket menjadi hak penuh Pelita Jaya. Pemkab hanya meminta pajak retribusinya saja. Teknisnya seperti apa, akan diputuskan nanti," lanjut Aris.

Di kandangnya yang baru, The Young Guns juga akan berbagi. Sebab, sebelumnya stadion itu telah menjadi markas klub Divisi II Persika Karawang.

Butuh Perbaikan
Meski sudah mendapat izin dari pemerintah setempat, Pelita tidak secara otomatis dapat menggunakan Singaperbangsa untuk LSI 2009/2010. Pasalnya, stadion tersebut tidak memenuhi standar yang diminta oleh PT Liga Indonesia.

Agar mendapat izin, manajemen Pelita diminta untuk melakukan beberapa perbaikan. Antara lain pada lapangan dan ruangan yang ada di dalam stadion.

Sudut penerangan stadion perlu ditata ulang plus penambahan daya mendekati 1.200 lux. Pengerjaannya akan dilakukan oleh pemkab dengan dana dari Pelita yang diperkirakan mencapai Rp500 juta.

"Renovasi stadion sekarang sudah dilakukan. Kami sedang memperbaiki lapangan. Rumput dan tanahnya diganti. Lapangan efektif digunakan pada November. Semuanya menjadi tanggung jawab Pelita Jaya," kata Aris.

"Tapi, semuanya akan diserahkan kepada pemkab, di akhir kontrak. Setelah itu, apakah akan diperpanjang atau tidak, ya kita lihat saja nanti,” tandasnya.

Laporan : Artha Tidar/GOSport

Radar Persebaya Kunci Aliyudin


VIVAnews - Gagal menggaet Musyafri yang bakal di posisikan sebagai striker penggempur di Persebaya Surabaya, tim berjuluk Bajol Ijo ini tengah mengarahkan bidikannya ke Aliyudin. Bidikan Persebaya yang mengarah ke mantan striker timnas ini cukup beralasan. Selain masih belum terikat kontrak dengan tim manapun, Aliyudin di mata Persebaya memiliki nilai plus.

"Jelas ada alasan tersendiri kita mendekati seorang pemain. Tentu saja dengan perhitungan plus minusnya," kata Ketua Umum yang juga manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar Senin 7 September 2009.

Namun, sejauh ini pihaknya belum berani memastikan. Dikatakan, hanya menejeman Persebaya Surabaya yang memahami tentang perkembangan rencana koalisi pemain itu ke Persebaya.

"Masih rahasia, kita simpan dulu sampai dia benar-benar jadi milik kita. Selain saya, pelatih dan ketua harian juga belum tahu masalah ini," terangnya.

Dan dalam waktu dekat, tim kebanggaan Arek-arek Suroboyo ini juga bakal menerima dua orang pemain seleksi dari Asia asal Iran. Sedang untuk Josh Maguire dan Agustiar 'Ucok' Batubara yang mengikuti seleksi, dalam minggu ini segera dapat diketahui keputusannya.

Persebaya Mau Adu Pemain Iran Dengan Australia


Persebaya Surabaya terus memburu pemain asing asal Asia untuk memenuhi kuota dua pemain Asia yang menjadi persyaratan mengikuti kompetisi Superliga Indonesia 2009/10. Setelah pemain Cina, manajemen tim Bajul Ijo kini melirik pemain asal Iran.

Cholid Goromah, asisten manajer tim Persebaya, mengatakan, setidaknya lima pemain asal Iran dijadwalkan datang ke Surabaya, Jumat [11/9]. Mereka bakal mengikuti seleksi bersama pemain asal Australia yang sudah terlebih dahulu menjejakkan kaki di Surabaya, Josh Maguire.

Bahkan, pemain yang pernah merumput di Liga Vietnam itu, sudah unjuk kemampuan saat Persebaya menjalani laga uji coba melawan klub lokal Surabaya Muda.

“Kualitas pemain asal Australia dan Iran akan diadu saat proses seleksi. Kami serahkan keputusan memilih pemain kepada Danurwindo, siapa yang terbaik, dan sesuai dengan kebutuhan tim,” ujar Cholid.

“Sebetulnya, kami hanya membutuhkan dua pemain asing dari Asia untuk posisi penyerang dan gelandang. Tapi agen pemain menjanjikan akan mendatangkan lima pemain Iran sekaligus untuk diseleksi.”

Persipura Favorit, Persib Pede


Klub-klub Liga Super kini mulai melakukan kalkulasi kekuatan calon lawan. Namun, jika melihat persiapan mereka saat ini bukan tidak mungkin peta persaingan bakal mirip musim sebelumnya, meski ada potensi kejutan dari kuda hitam.

Alasannya, mayoritas klub yang mengaku sudah merampungkan 70% proyek kekuatan baru, terutama klub papan atas, tidak banyak mengubah format permainan. Mereka cenderung memilih mempertahankan komposisi pemain lama agar terjaga keseimbangan dan soliditas tim demi target juara.

Seperti diketahui, klasemen akhir 5 besar musim lalu dikuasai Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persib Bandung, Persik Kediri, serta Sriwijaya FC (SFC). Status juara jadi milik Persipura dengan nilai 80 atau unggul 14 poin atas Persiwa dan Persib.

Musim depan, seperti diungkapkan Direktur Teknik Persija Jakarta Benny Dollo, ketiga tim ini memiliki potensi untuk mendominasi papan atas dengan karakteristik yang dimilikinya.

”Persaingan musim depan seperti biasa. Tampaknya akan didominasi langganan papan atas musim sebelumnya. Persipura dan Persib paling diwaspadai karena mereka sudah matang. Persiwa juga konsisten berada di atas, bahkan saat masih menggunakan format Divisi Utama. Persiwa diuntungkan geografis dengan kerapatan udara yang berbeda. Tapi, kami tetap berusaha. Bagaimanapun, persiapan sudah 70%,” ungkapnya kemarin.

Macan Kemayoran hanya finis di peringkat 7 dengan nilai 53 atau terpaut satu angka dari Persela Lamongan yang berada di peringkat 6 klasemen akhir. Bendol –sapaan Benny Dollo– mengakui persiapan Persija paling akhir dibandingkan rival lainnya. Macan Kemayoran juga kehilangan pilar seperti Ponaryo Astaman, Greg Nwokolo, atau Hendro Kartiko.

”Sebanyak 50% pemain sudah sign contract. Start kami memang lambat dan stok pemain di bursa sudah habis. Kalau kualitas pemain asing bagus, jumlah maksimal cukup 23. Ini akan jadi tantangan yang sebenarnya,” lanjutnya.

Pendapat serupa dilontarkan kubu Persib. Maung Bandung menempatkan Persipura sebagai ancaman serius, selain SFC. Namun, mereka juga memperhitungkan klub lain. CEO PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Moechtar menyatakan, Persija bukan lagi ancaman serius.

”Kami yakin bisa bersaing dengan Persipura dan SFC. Mereka pantas diwaspadai karena pemainnya baku. Kami juga harus hati-hati dengan Persiwa, Arema ,dan Persik yang berpotensi bikin kejutan. Persib tidak lagi takut kepada Persija. Mereka bukan ancaman karena kualitas pemain sekarang di bawah musim lalu,” tutur Umuh.

Sementara itu, Persipura mengingatkan evolusi yang dilakukan Persisam Samarinda. Elang Borneo –julukan Persisam– memiliki peluang sama menjadi juara bersama Persib, SFC, serta Persipura.

”Secara umum kesiapan kami sudah 95%, meski fisik pemain perlu ditambah. Tampaknya persaingan akan meningkat, apalagi dengan persiapan matang Persisam. Tapi, semua tergantung konsistensi permainan. Kami berhasil menjadi juara karena bisa mempertahan kan ritme,” tandas Pelatih Persipura Jacksen F Tiago. [wahyu argia/sindo]

Nyeck Nyobe Ramaikan Persaingan Asing PSM


Nama baru muncul dalam perburuan pemain PSM Makassar. Dia adalah Nyeck Nyobe George, pemain yang musim lalu membela Persib Bandung.

Asisten Manajer Bidang Teknik PSM Abdi Tunggal menyatakan, manajemen tidak terpaku pada satu atau dua nama. Karena itu, wajar jika nama Nyeck muncul belakangan. "Apalagi, kabarnya, Nyeck adalah pemain pilar di Persib musim lalu," katanya kemarin (6/9).

Pelatih PSM Hanafing pun tidak menampik kabar tersebut. Tapi, dia menolak berkomentar seputar perburuan Nyeck. Dari sisi kualitas, dia menilai bahwa Nyeck cukup tangguh sebagai pemain belakang. "Nyeck adalah bek yang tangguh dan bisa mencetak gol," ujar pelatih berusia 46 tahun itu.

Munculnya Nyeck memang mengejutkan. Apalagi, dia diproyeksikan mengganti posisi bek asal Paraguay Edgar Miranda. Sesuai klausul kontrak, pemain yang akan menggantikan Miranda diprioritaskan berasal dari agen yang sama, yakni Sanchezgol Management.

Klausul tersebut membuat pemilik agen itu, Nelson Leon Sanchez, langsung memunculkan beberapa nama. Di antaranya, Carlos Alberto Ortiz dan Carlos Lugo yang juga berasal dari Paraguay. Tapi, hal tersebut tidak membuat PSM wajib mengambil pemain dari Sanchezgol. Apalagi, jika kualitas pemain yang datang lebih menjanjikan. [zul/diq/jawapos]

Yang Pasti Bukan Gelandang


Sukses merekrut trio Singapura belum memuaskan Arema. Tim berlogo kepala singa tersebut masih berburu seorang pemain asing lagi.

Itu dilakukan guna melengkapi kuota lima pemain asing di Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Selain trio Singapura -M. Noh Alam Shah, Baihakki Bin Khaizan, dan Mustafic Fachrudin-, Arema akan diperkuat Chmelo Roman. Pemain asal Slovakia tersebut juga memperkuat Singo Edan -julukan Arema- musim lalu.

Menurut informasi yang diterima Radar Malang (Jawa Pos Group), pemain asing yang sedang dibidik Arema adalah penyerang Anoure Richard Obiora. Mantan striker Sriwijaya FC, Palembang, itu diincar karena permainannya dinilai cocok dengan karakter Arema yang cepat dan keras.

Obiora bakal ditandemkan dengan Noh Alam Shah. Bahkan, manajemen Arema sudah bernegosiasi dengan pemain asal Nigeria tersebut.

Direktur PT Arema Indonesia Gunadi Handoko membenarkan bahwa manajemen saat ini butuh seorang pemain asing lagi. Sayang, dia enggan membeberkan nama legiun asing itu. "Mudah-mudahan, dalam waktu cepat ini, kami sudah mendapat satu tambahan pemain asing," harapnya.

Yang menjadi pertanyaan adalah tambahan seorang pemain asing tersebut berposisi sebagai stoper atau striker. Mengingat, untuk posisi gelandang, Arema sudah punya dua asing, yaitu Roman dan Mustafic Fachrudin.

Sementara itu, Noh Alam Shah dan Chmelo Roman sudah menginjakkan kakinya di Malang. Mereka datang untuk menandatangani kontrak satu musim kompetisi. Namun, hingga sore kemarin (6/9), penekenan kontrak belum dilakukan. "Paling cepat, malam nanti (tadi malam, Red) mereka tanda tangan," ujar Gunadi.

Noh menyempatkan datang ke Malang karena kebetulan punya urusan di Jakarta. Namun, hari ini Noh harus kembali ke Singapura untuk mengurus administrasi kepindahannya dari Tampines Rovers ke Arema. [gus/yn/diq/jawapos]

Tawaran Persik Terlalu Rendah


Dapat rekomendasi dari pelatih Edy Paryono belum menjamin langsung direkrut Persik. Masih ada tahap lain yang harus dilalui. Yakni, kesepakatan nilai kontrak antara pemain dan manajemen. Itu yang terjadi pada Choirul Anam dan Dodit Fitrio.

Bahkan, bisa jadi mereka meninggalkan Macan Putih -julukan Persik- jika nasibnya terus menggantung. Tanda-tanda tak jadinya Anam dan Dodit bergabung dengan tim asal Kota Tahu itu sebenarnya terlihat sejak Sabtu (5/9). Sebab, hari itu mereka tidak ikut berlatih bersama Legimin Raharjo dkk di Stadion Brawijaya.

Anam dan Dodit menyatakan sengaja tak datang latihan karena sampai sekarang belum ada kesepakatan nilai kontrak. "Sudah ada pembicaraan, tapi masih jauh dari harapan," jelas Anam.

Karena itu, dirinya belum bisa menerima kontrak yang ditawarkan Persik. Sayang, dia enggan menyebutkan nilai kontrak yang diinginkannya. 'Sebenarnya tidak terlalu tinggi. Hanya, penawaran Persik terlalu rendah,' tambah Dodit.

Sampai sekarang, nama Anam dan Dodit memang belum tercoret dari daftar pemain seleksi Persik. Anam berposisi sebagai gelandang serang. Namanya mencuat setelah Persik gagal mendapat mantan gelandang serang Persib Bandung Salim Alaydrus. Mantan pemain Deltras Sidoarjo itu menjadi alternatif pengganti Salim yang lebih dulu digaet Persija Jakarta.

Sementara, Dodit adalah mantan striker Persebaya. Persik butuh tambahan seorang bomber karena striker mudanya Yongki Aribowo dipastikan tidak dapat membela Persik sampai Desember karena harus bergabung dengan timnas U-23. [jie/diq/jawapos]

Persela Ancam Coret Varney


Posisi Varney Pas Boakay di Persela Lamongan gawat. Penyerang asal Liberia yang direkrut dari Persibo Bojonegoro tersebut terancam dicoret. Bukan karena masalah skill, ancaman pencoretan terkait dengan kedatangan si pemain. Hingga kemarin (6/9) Varney belum juga bergabung dalam latihan di bawah arahan pelatih Widodo C. Putro.

Itu membuat kesabaran manajemen Persela mulai habis. Bahkan, Ketua Umum Persela Masfuk mengeluarkan deadline atau batasan waktu kepada Varney. Jika dalam minggu ini atau maksimal sepuluh hari dari kemarin Varney tidak juga datang ke Lamongan, manajemen tidak segan-segan mencoretnya. "Kami tidak akan bicara untung rugi lagi. Yang lebih penting adalah tim kami harus segera lengkap sehingga persiapan Persela juga bisa lebih matang," tandas Masfuk.

Dia menyatakan cukup gerah terhadap molornya kedatangan Varney. Sebab, sudah hampir dua bulan Varney ditunggu-tunggu, tapi tak kunjung muncul. Dapat dikatakan, waktu dua bulan yang diprogramkan Widodo untuk latihan persiapan terbuang sia-sia.

Di sisi lain, lanjut Masfuk, soal apakah selama di kampung halamannya Varney tetap menjaga kebugaran tubuh layaknya pemain sepak bola profesional, tidak ada yang tahu. "Kalau saya menilai, waktu dua bulan ini sudah terlalu lama, apa pun alasannya. Kalau pada akhirnya urusan administrasi serumit seperti yang pernah dikonfirmasikan kepada kami, mengapa baru belakangan ini diurusi? Mengapa tidak sejak awal?" cetusnya.

Sembari menunggu kedatangan Varney dalam minggu-minggu ini, Masfuk kemarin menginstruksi manajemen untuk mencari bidikan pemain alternatif pengganti Varney. Pemain itu bisa berasal dari legiun asing yang pernah merumput di Indonesia atau yang sama sekali belum pernah tampil di tanah air. "Atau, kalau kami berhasil mendapat pemain lebih bagus, sekalian saja diikat tanpa menunggu kedatangan Varney juga tidak masalah," tegasnya.

Widodo sebelumnya selalu menyatakan sudah tidak lagi memikirkan Varney. Dia lebih suka membahas konsentrasi latihan yang kini sedang dilakukan. Apalagi, stok pemain depan Laskar Joko Tingkir (julukan Persela) berlebih dan memiliki prospek bagus. Apalagi, Persela baru saja mengikat playmaker asal Brazil Martins Zada. Musim lalu Zada menjadi otak serangan PSMS Medan di Indonesia Super League. [idi/diq/jawapos]

Pelita Pastikan Bermarkas Di Karawang


Tanda tanya mengenai kandang baru Pelita Jaya di musim 2009/10 akhirnya terjawab, setelah pengelola klub menandatangani nota kesepahaman [MoU] dengan pemerintah kabupaten [Pemkab] Karawang untuk penggunaan Stadion Singaperbangsa.

Aris Soeparno, ketua KONI Kabupaten Karawang, mengatakan, Pelita Jaya akan bermarkas di Stadion Singaperbangsa selama lima musim. Pelita bakal dikenai sewa stadion Rp20 juta per pertandingan, serta ditambah biaya Rp5 juta untuk laga malam hari.

“Kesepakatan sudah dicapai. Mereka berada di Karawang selama lima tahun. Pada satu tahun pertama, mereka hanya membayar separo dari sewa stadion. Secara umum kami mempersilahkan mereka memakai Stadion Singaperbangsa,” ujar Aris.

“Nantinya penjualan tiket menjadi hak penuh Pelita Jaya. Pemkab hanya meminta pajak retribusinya saja. Teknisnya seperti apa, akan diputuskan nanti. Pihak Pelita Jaya sejak sebulan terakhir sudah intensif mendekati kelompok suporter. Mereka juga sudah berbicara dengan beberapa calon sponsor.”

Mengenai lampu stadion yang menjadi kekurangan Stadion Singaperbangsa, Pelita Jaya dikabarkan bakal bertanggung jawab penuh menyediakan sarana penerangan. Sudut penerangan stadion perlu ditata ulang, serta penambahan daya mendekati 1.200 lux. Untuk memperbaiki penerangan, kabarnya Pelita Jaya membutuhkan anggaran Rp500 juta. [donny afroni/goal]

Mustopha Adjie Gabung Sriwijaya


Sriwijaya FC telah mendapatkan pemain lokal terakhir mereka untuk kompetisi mendatang. SFC telah mengikat kontrak mantan pemain Persitara Jakarta Utara Mustopha Adjie.

Pemain kelahiran 4 Juni 1983 itu menandatangani kontrak hari Minggu, 6 September 2009. Acara penandatangan kontrak dilakukan di hadapan Presiden SFC Dodi Reza Alex, di markas SFC Palembang Square. Untuk satu musim, seperti diberitakan GOSport, mendapat bayaran Rp 400 juta.

"Semoga dengan telah beresnya semua tanda tangan kontrak, termasuk Adjie, persiapan SFC bisa lebih baik dan pemain bisa mencurahkan perhatian sepenuhnya untuk tim," kata Dodi Reza.

Adjie akan mengenakan seragam dengan nomor 27. Ia tampil apik pada laga pramusim Laskar Wong Kito dengan mencetak tiga gol dalam dua pertandingan.

"Senang sekali telah menjadi bagian dari SFC. Inilah yang saya harapkan waktu pertama kali ke sini. Sekarang saya lega dan tenang bisa konsentrasi penuh," kata Adjie.

Kini SFC sudah punya 22 pemain lokal. Dodi Reza menegaskan Adjie akan menjadi laskar lokal terakhir yang ditarik SFC. [irvan beka/vivanews]

Sriwijaya FC Masih Butuh Tiga Pemain Asing


Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan menyatakan, pihaknya saat ini masih membutuhkan tiga amunisi impor lagi, untuk menghadapi musim kompetisi 2009/10 mendatang.

Menurut Rahmad, komposisi tiga amunisi impor yang dibutuhkan tersebut adalah, dua pemain asing Asia dan satunya lagi bebas. Itu karena, Laskar Wong Kito sudah memiliki dua pemain asing. Yakni, Kayamba Gumbs dan Zah Rahan Krangar.

“Konsentrasi kami saat ini adalah mendapatkan tiga pemain asing guna memenuhi kuota pemain impor. Tentunya, dengan mendapatkan satu lagi pemain asing non-Asia dan tambahan dua pemain asing asal Asia,” jelas Rahmad dihubungi wartawan, Minggu (6/9).

Diakuinya, untuk mendapatkan pemain non Asia dipastikan tidak sulit. Tapi untuk dari Asia lanjutnya, ini jelas tidak mudah. Pasalnya, selain harus memenuhi kriteria kualitas yang sesuai harapan, jadwal kompetisi negara di benua Asia tidak sama.
[yuslan kisra/goal]

Persib Bandung terus melengkapi skuadnya. Setelah ditinggal stoper muda Waluyo ke Arema Malang, Persib Bandung menyiapkan mantan pemain kawakan Maung Bandung Aji Nurpijal.

Stoper kelahiran Bandung, 26 Mei 1981 tersebut sudah menemui kata sepakat dengan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dan akan mengikuti sesi latihan sore hari pada Senin (7/9/09). Pemain dengan tinggi 178 cm ini akan mengisi lini belakang bersama Christian Rene Martinez, Nova Arianto dan Maman Abdurachman.

Direktur PT PBB Umuh Moechtar menegaskan bahwa manajemen sudah sepakat kembali mendatangkan Aji untuk bisa mengamankan lini belakang Maung Bandung. Aji akan melengkapi skuad Persib dan diharapkan bisa menunjukkan prestasinya bersama skuad Persib yang ada saat ini. "Aji sudah resmi bergabung dan kita harap dia memberikan yang terbaik," pungkasnya.

Pria yang juga Manajer Tim Persib ini mengaku, perburuan pemain lokal berikutnya masih terus dilakukan. Hanya saja, berdasarkan kesepakatan bersama Pelatih Jaya Hartono, pihaknya tidak akan terlalu buru-buru. "Kita akan maksimalkan skuad yang ada dulu," imbuhnya. [raka zaipul/sindo]

Persijap Cari Pengganti Phaitoon


Komposisi pemain asing Persijap yang semula sudah mapan, kini harus kembali dirombak. Peluang Phaitoon Thiabma bergabung dengan Laskar Kalinyamat sejak awal kompetisi semakin tipis. Pemain asal Thailand tersebut saat ini memperkuat salah satu klub di negaranya setelah menyelesaikan kompetisi Indonesia Super League (ISL) bersama Persijap.

Permasalahannya, Phaitoon baru dapat bergabung dengan Persijap pada 16 Oktober mendatang atau setelah kompetisi di negaranya selesai. Di sisi lain, kompetisi ISL direncanakan bergulir mulai 11 Oktober. Sehingga, manajemen Persijap tidak dapat mendaftarkannya sebagai pemain kepada PT Liga Indonesia. Fakta lain menyebutkan, Phaitoon meminta kenaikan nilai kontrak di atas kemampuan manajemen.

Manajer Persijap Eddy Sudjatmiko menjelaskan, pihaknya mulai menyusun rencana untuk mengantisipasi absennya Phaitoon. Salah satunya adalah mencari pengganti yang sepadan. Satu nama mulai mencuat di kalangan manajemen, yakni striker Deltras Sidoarjo musim lalu Cornelis Kaimu. Kaimu adalah pemain kelahiran Jayapura. Sebelum berbaju Deltras musim lalu, pemain kelahiran 20 Mei 1985 ini pernah memperkuat Persipura pada kompetisi edisi 2007 lalu.

"Kami harus segera bekerja menutup lobang apabila Phaitoon benar-benar tidak dapat bergabung sejak awal kompetisi. Manajemen sudah melakukan kontak dengan Cornelis Kaimu. Rencananya, pemain ini akan datang ke Jepara, Selasa. Kaimu menjadi salah satu fokus kami dalam negosiasi dalam waktu dekat ini," jelas Edy Sudjatmiko.

Skenario yang akan diterapkan dengan kedatagan Cornelius Kaimu mengisi posisi yang ditinggalkan Phaitoon. Skenario kedua, jika negosiasai dengan Sergio Junior mencapai kesepakatan, maka pemain ini akan diplot sebagai gelandang dan Cornelius dipasang sebagai tandem Pablo Frances di lini penggempur.

Terpisah, Wakil Sekretaris Tim Nurjamil mengungkapkan menipisnya peluang Phaitoon Thiabma ke Persijap sudah mulai dicarikan pemain penggantinya. Tapi, manajemen belum memutuskan apakah akan menggunakan pemain asing dari Asia sejak awal kompetisi atau menunggu putaran kedua digelar.

"Solusi mencari pemain Asia lain masih belum terpikirkan. Bahkan bisa saja Persijap malah tidak akan menggunakan tenaga pemain Asia sampai putaran pertama selesai. Baru pada putaran kedua dua pemain Asia akan didatangkan," terang Nurjamil.

Hingga sekarang lini depan Persijap masih dihuni pemain-pemain lokal seperti Noorhadi dan Johan Juansyah. Sementara, Ilham Hasan dan Pablo Frances masih dalam tahap pembicaraan. Rencanya, kemarin Pablo sudah tiba di Jepara. Namun, kedatangannya tertunda dan dia dijadwalkan berangkat dari Argentina pada 11 Septem­ber. Menurut Nurjamil, mundurnya kedatangan Pablo terkait penerbangan dari Argentina yang molor. [sundoyo/sindo]

Bontang FC Pertahankan 11 Pemain


Bontang FC mulai bangkit menyongsong kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2009/2010. Ketidakpastian persiapan mereka beberapa pekan terakhir, kini mulai terjawab. Asisten Manajer Bontang FC H Mansyur mengatakan, kerangka tim berjulukan Laskar Khatulistiwa itu akan segera terbentuk.

Sebanyak 11 pemain yang sudah dipastikan bergabung dijadwalkan berkumpul di Bontang, besok (8/9). Di antaranya, Rusdiansyah, Anda Hermawan, Arifki, Trias Budi, David, Joko Sidik, Satria Fery, Ade Mukhtar, M Fadil, Usman, dan Al Mutawakkil. Mereka akan menandatangani kontrak setelah berada di Bontang. Termasuk Iqbal Samad, dijadwalkan akan tiba di Bontang, besok.

Dengan demikian, berarti skuad Bontang FC nantinya bakal dihuni wajah-wajah lama. Ke-11 pemain tersebut adalah pemain yang membela Laskar Khatulistiwa musim lalu, ketika tim itu masih bernama Bontang PKT. Setelah sejumlah pemain itu berada di Bontang akan ditindaklanjuti dengan membentuk kerangka tim. Di samping itu, manajemen juga akan menyeleksi 10 pemain lokal Bontang. Untuk pemain asing, juga akan segera bergabung Ali Khadafi, Nyok Nyobe, dan Aldo Baretto. “Tapi, setahu saya baru Ali Khadafi yang menandatangani kontrak,” kata Mansyur.

Pengurus Bontang FC tadi malam menggelar rapat maraton, untuk menyelesaikan kontrak pemain dan pembentukan kerangka tim. “Sebelum tanggal 25 September, Bontang FC harus mendaftarkan pemainnya di PT Liga Indonesia. Ada toleransi 1 hari (sampai 30 September, Red.) untuk tambahan 2 pemain,” kata Mansyur.

Mengenai persoalan verifikasi dan pedanaan, menurut Mansyur, tidak ada masalah lagi. Hal tersebut dikatakan, setelah dirinya mendapat informasi dari Sekretaris Umum Bontang FC H Darsani dan Kabid Pembinaan Agung MS, yang menghadiri undangan verifikasi oleh PT Liga Indonesia, pekan lalu.(*/jaz)