Selasa, 29 September 2009

Besok, Duo Singapura Bergabung ke Persija


VIVAnews - Dua pemain Singapura, Mustafic Fahrudin dan Baihakki Khaizan bergabung dengan Persija, Kamis 1 Oktober 2009. Keduanya akan membela Macan Kemayoran pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010.

Menurut Asisten Manajer Persija, Ferry Indrasyarief, Baihakki dan Mustafic memang belum bisa ikut ambil bagian dalam latihan Persija. Pasalnya, kontrak mereka bersama Macan Kemayoran baru terhitung sejak 1 Oktober 2009.

"Kontrak keduanya memang dimulai Oktober 2009. Karena itu, untuk sementara mereka masih harus membela klubnya dulu," kata Ferry.

Mustafic dan Baihakki sudah menandatangani kontrak dengan Persija. Keduanya direkrut untuk memenuhi jatah dua pemain asing Asia yang diperbolehkan oleh PT Liga Indonesia.

Ferry menambahkan, Mustafic sebenarnya sempat berniat untuk bergabung dengan Persija saat latihan perdana digelar pada Jumat, 25 September 2009. Namun karena kendala administrasi, mantan pemain Tampines Rovers FC itu terpaksa mengurungkan niatnya.

"Akhirnya keduanya memutuskan untuk sama-sama terbang ke Jakarta, 1 Oktober 2009," tandas Ferry.

• VIVAnews

Arema Dapatkan Njanka dan Landry


Arema Malang akhirnya resmi mendapatkan dua pemain asing baru yakni bek Pierre Njanka (Kamerun) dan gelandang Landry Poulangoye (Gabon).

Dengan bergabungnya kedua pemain asing tersebut, kini tim berjuluk "Singo Edan" itu telah memiliki empat pemain asing setelah sebelumnya dua pemain Timnas Singapura didatangkan yakni striker Noh Alam Shah dan gelandang enerjik Ridhuan Muhammad.

Proses penandatangan keduanya pun telah dilakukan pada Minggu (27/9) lalu sekaligus telah didaftarkan ke PT Liga Indonesia. Sayangnya, masih banyak keraguan terbesit dari "Aremania" akan kualitas Landry. Sedangkan untuk Njanka, mereka tak meragukannya karena musim lalu ia membela tim ibukota, Persija Jakarta.

Landry mengawali karir di klub lokal Gabon, Petro Sport Port-Gentill itu baru pertama kali main di Indonesia dan ini menjadi awal karir sepakbolanya di kawasan Asia.

Sebelumnya, ia pernah memperkuat beberapa klub di negara Perancis seperti FC Mulhouse, FC Martigues, dan Red Star karena memiliki paspor Prancis.

Guna melengkapi kuota untuk pemain Asing Non Asia, Arema pun akhirnya mempertahankan Roman Chmelo setelah sebelumnya tak diperpanjang kontraknya. Chmelo pun menjadi pilihan karena kegagalan Arema merekrut striker jangkung Siankam Ernest yang tak lolos verifikasi oleh PT LI.

Bermain Imbang, Persebaya & Persib Lolos


Persebaya Surabaya dan Persib Bandung dipastikan melenggang ke perempat final di kompetisi Liga Jatim. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Selasa 29 September 2009.

Disaksikan ribuan pasang mata, kedua tim mampu memperagakan permainan cantik. Pada babak pertama, Persib Bandung lebih banyak memberikan tekanan ke pertahanan Persebaya.

Hingga akhirnya gol perdana dicetak Christian Gonzales. Gol pemilik nomor punggung 99 membuat Persib unggul 1-0 hingga 45 menit babak pertama.

Tertinggal satu gol, membuat Bajol Ijo tampil menekan di babak kedua. Anderson Da Silva berhasil menyamakan kedudukan lewat titik putih di menit ke-70. Skor berubah 1-1 untuk kedua tim.

Hingga peluit panjang pertanda pertandingan usai, kedudukan 1-1 tak berubah. Dengan hasil ini, kedua tim sama-sama lolos ke babak perempat final. Persebaya mampu memuncaki grup D dengan 4 poin disusul Persib yang menorehkan 2 poin.

Sementara di posisi buncit ditempati Deltras Sidoarjo yang hanya mengoleksi satu poin. Dengan kata lain, Deltras dipastikan tersisih di ajang Piala Gubernur ini. [toto pribadi/vivanews]

Persitara Kepincut Pemain Korut


Persitara Jakarta Utara terpikat aksi striker Korea Utara Rim Chol. Pemain berpostur 190 cm ini pun dikabarkan langsung melakukan negosiasi kontrak untuk menentukan harga.

Rim Chol memang cukup berkualitas karena sempat menjadi tulang punggung timnas U-21 Korut. Namun, Rim Chol kabarnya meminta bayaran sekitar Rp700 juta selama satu musim kompetisi, sedangkan manajemen Persitara menyediakan anggaran maksimal Rp600 juta.

"Secara kualitas Rim Chol adalah pemain yang kami cari. Tapi kami tidak mau gegabah karena dana yang tersedia sangat terbatas. Makanya, jika dia tidak cocok, kami akan merekrut pemain Australia bernama Troy Heart Field," kata manajer Persitara Hary Gendhar Ruswanto, Selasa (29/9/2009).

Persitara sendiri hanya menyediakan dana Rp2,6 miliar untuk membeli empat pemain asing. Saat ini mereka baru mendapatkan dua pemain asing, yakni Prince Kabir Bello (striker/Nigeria) dan Ernesto Brunhoso (defender/Kanada). Bello kabarnya dikontrak dengan harga Rp700 juta sedangkan Ernesto dengan bayaran di bawah Rp500 juta.

Selain dua pemain ini, Persitara sempat mempertimbangkan kedatangan playmaker asing dari Portugal Ladislas Kikunda Bushiri. Namun kualitasnya belum teruji sehingga manajemen Persitara kembali mengharapkan kehadiran John Tarkpor. [mohammad sahlan/sindo]

Yusuf Kritisi Performa Irwan


Performa para pemain muda saat melawan Deltras Sidoarjo pada Minggu (27/9/2009) malam di ajang Liga Jatim ternyata belum memuaskan. Maung Bandung belum bisa menunjukkan taringnya melawan Deltras yang saat ini justru tim Divisi Utama Ligina.

Asisten Pelatih Persib Bandung Yusuf Bachtiar mengkritisi belum maksimalnya performa pemain muda. Termasuk, Yusuf mengkritisi penampilan yang ditampilkan salah satu anak asuhnya yakni winger muda Irwan Wijasmara yang dinilai Yusuf belum menunjukan mental bertanding yang baik.

"Sewaktu pertandingan kemarin saya melihat Irwan masih terlihat canggung. Harusnya ketika mendapat kepercayaan, Irwan menunjukan penampilan terbaiknya. Tapi kemarin dia terlihat kikuk," ungkap Yusuf, Selasa (29/9/2009).

Yusuf mengakui beberapa skuad muda seperti Munadi dan Wildansyah justru menampilkan permainan menjanjikan.Tapi Irwan justru terlihat belum mampu bermain lepas.

Tekanan mental yang tak mampu dikuasainya justru membuat seringkali melakukan berbagai kesalahan mendasar, terutama saat melepaskan umpan.

"Saat latihan nanti saya akan menekan dia untuk tampil lebih tenang. Apalagi, kemungkinan dia tampil di LSI sangat besar. Kita kekurangan stok pemain di sektor sayak kiri," terang Yusuf.

Legendaris Persib di era 1980-an ini tidak menampik akan performa menjanjikan yang dimiliki Irwan. Bahkan secara teknis, Irwan sebetulnya sudah bisa disejajarkan dengan para pemain senior. Namun, imbuh Yusuf, selain kemampuan teknis, faktor mental justru menjadi salah satu penentu pemain bisa tampil trengginas.

Sementara Irwan sendiri sadar dirinya masih butuh jam terbang demi mematangkan penampilan dan memaksimalkan kemampuannya. Dia berharap terus mendapat kepercayaan untuk tampil meskipun menuai kritik. Dia berjanji akan menunjukkan kemampuan terbaiknya pada pertandingan selanjutnya. "Saya senang dikritik, karena dari sana saya bisa belajar. Saya ingin tampil yang terbaik," pungkas Irwan. [raka zaipul/sindo]