Sabtu, 17 Oktober 2009

Arema Percepat Keberangkatan ke Bontang


Perjalanan jauh ke kandang Bontang FC memaksa arsitek Arema Robert Alberts mengubah jadwal keberangkatan. Jika sebelumnya Arema berencana terbang ke Bontang pada Selasa 20 Oktober atau dua hari sebelum pertandingan (Kamis 22 Oktober), jadwal dimajukan satu hari. Jadi, Arema berangkat ke Bontang pada Senin 19 Oktober.

Dimajukannya jadwal keberangkatan disebabkan Robert ingin rocovery yang lebih panjang di Bontang. Kalau berangkat Selasa, Arema hanya punya waktu dua hari recovery di sana. Robert menganggap dua hari kurang untuk mengembalikan stamina pemain karena jarak Bontang yang jauh dari Bandara Sepinggan di Balikpapan. Butuh waktu sekitar enam jam untuk menuju Bontang dari Balikpapan.

Robert rupanya belajar dari pengalaman saat Arema beruji coba dengan PSBK di Blitar beberapa waktu lalu. Saat itu Arema menempuh perjalanan darat sekitar dua jam dan langsung bertanding. Hasilnya, Arema memang menang 1-0. Namun, performa Ahmad Bustomi dan kawan-kawan jauh dari kata memuaskan karena stamina yang drop akibat kelelahan di jalan.

Melawan Bontang, Robert ingin tidak ada kendalan stamina. Karena itu, dia meminta istirahat di Bontang lebih lama. Selain mengembalikan stamina akibat perjalanan panjang, pemain Arema juga lebih bisa beradaptasi dengan cuaca di Bontang. Namun, konsekuensinya, majunya jadwal pemberangkatan itu membuat anggaran away membengkak karena lebih lama menyewa hotel. "Manajemen memenuhi tuntutan pelatih karena ini semua demi Arema," kata Sudarmaji, media officer Arema, kemarin.

Karena keinginannya dipenuhi, Sudarmaji mengatakan bahwa manajemen meminta Robert tidak bisa menjadikan recovery sebagai alasan jika gagal memenuhi target poin di Bontang. Sebagai penebus kerugian tak mampu merengkuh poin penuh saat menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Kanjuruhan Rabu (14/10), Arema bertekad tak sampai kehilangan poin dalam tur ke Kalimantan menghadapi Bontang FC dan Persisam Samarinda (25/10).

Robert akan membawa 18 pemain dalam tur Kalimantan. Namun, siapa saja yang berangkat belum ditentukan. Pemain yang diajak ke Kalimantan akan dipilih pada latihan terakhir Minggu besok. Berhubung Robert tak ada di Malang, penentuan 18 pemain itu diserahkan kepada dua asistennya: Liestiadi dan Joko Susilo. "Namun, Minggu dua asisten akan memberikan laporan kepada pelatih kepala sebelum berangkat ke Kalimantan," ucap Sudarmaji. [yon/yn/jawapos]

Persela Mantapkan Tak Tik Counter Attack


Persela Lamongan bersiap diri menghadapi laga away. Mulai kemarin sudah memulai latihan di Stadion Surajaya Lamongan. Persiapan ini untuk laga pada Rabu (21/10) mendatang. Yaitu, dijamu PSPS Pekanbaru. Sedianya dilanjutkan lawan Persija Jakarta tiga hari setelah itu. Tapi, PT Badan Liga Indonesia (BLI) menundanya pada 27 Desember mendatang. Alasannya, ibu kota Jakarta harus steril dari kegiatan yang mendatangkan massa karena akan ada pelantikan presiden.

Pada latihan kemarin sore, Fabiano Rossa Beltrame dkk hanya menjalani latihan ringan untuk pemulihan stamina setelah bekerja keras meladeni Persitara Jakarta Utara. Tapi, juga ada menu latihan tambahan. Bahkan, sajiannya lebih penting. Yaitu, memantapkan tak tik dan strategi pertandingan untuk laga away.

'Kita memantapkan latihan counter attack. Ini harus kita mantapkan karena strategi itu salah satunya yang harus kita terapkan saat bertanding di kandang lawan, ' pelatih Persela Widodo C Putro kemarin (16/10).

Lebih jauh Widodo menjelaskan, counter attack merupakan bagian strategi untuk menghindari perang terbuka. Sebab, sangat riskan jika bertanding di kandang lawan melakukan perang terbuka sementara mental tim tuan rumah sedang berlipat karena mendapat dukungan dari pecintanya.

'Bukan berarti perang terbuka atau bermain menyerang tidak boleh. Tapi terlalu riskan dan itu semua lihat situasi dan kondisi. Karena itu kita bisa lakukan dengan counter attack kita bisa ganti menekan lawan,' imbuhnya.

Widodo sebelumnya pernah menyampaikan, bahwa dalam rencana laga away dia mungkin lebih banyak memboyong pemain. Itu dilakukan dari sebuah resiko setelah mengikuti Liga Jatim 2009. Disebutkan, bahwa usaii Liga Jatim kondisi stamina pemainnya banyak terkuras habis. Sehingga perlu stok pemain lebih banyak. Jika umumnya hanya memboyong 18 pemain, bisa jadi pada laga away ke Pekanbaru pemain yang dibawa mencapai 20 orang.

'Pemain sebanyak itu tentu juga dipastikan turun semua. Mereka tetap harus dilihat kesiapanya. Siapa palung siap baik mental maupun fisik, pasti akan kita turunkan,' tandasnya.

Pastinya, masih menurut pelatih tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini, untuk menghadapi PSPS tim asuhannya dipersiapkan semaksimal mungkin. Karena berdasarkan pengalaman dia melihat rekaman PSPS saat melawan Persela, calon tim lawan juga tidak bisa dipandang sebelah mata. 'Untuk itu kita harus persiapan sedini mungkin soal strategi dan tak tik itu tadi,' tandasnya. [idi/jawapos]

(Bontang FC Siap Curi Poin) Macan Putih Harus Menang


Persik baru saja mendapatkan poin kurang maksimal di laga kandang pertamanya. Mereka hanya dapat satu angka saat menjamu Persisam Samarinda (14/10). Namun, saat itu sang pelatih berdalih lawan merupakan tim bertabur bintang. Sehingga hasil imbang adalah pencapaian yang masuk akal.

Nah, nanti malam giliran Persik menjamu tim Borneo lain. Yaitu Bontang FC. Dari sisi kualitas tim, Bontang FC jelas di bawah Persisam yang bertabur bintang. Karena itu, tak ada alasan bagi Persik untuk tidak mendapatkan tiga angka.

Hal itu sangat disadari kubu Persik. Pelatih Gusnul Yakin pun menegaskan ambisi mereka meraih kemenangan. "Kami tak ingin menunda mendapat tiga poin lagi," tegas Gusnul Yakin, usai latihan terakhir sebelum laga kemarin.

Tiga poin memang wajib didapatkan Persik malam nanti. Itu untuk menjaga peluang mereka bersaing dengan tim lainnya di papan atas klasemen sementara. Apalagi setelah ini mereka harus ganti menjalani laga away. "Saya pikir poin absolut harus kami dapatkan di laga kedua ini," tekad Gusnul.

Mantan pemain dan pelatih Arema itu mengaku lega dengan kondisi timnya saat ini. Hampir semua pemain berada pada performa bagus. Tak ada pemain yang tak bisa main karena cedera ataupun kena hukuman. Kecuali O.K. John yang belum pulang dari negaranya."Stamina dan semangat para pemain sedang bagus," pujinya.

Tapi, Persik tetap tak bisa menganggap enteng Bontang FC. Boleh saja komposisi tim tersebut tak seperti Persisam. Namun, hasil di pertandingan sebelumnya mengisyaratkan bahwa Bontang FC layak diwaspadai. Mereka baru saja sukses menahan seri Persebaya 2-2."Kami harus ekstrawaspada. Mereka main bagus lawan Persebaya," ingat mantan pelatih Persibo Bojonegoro itu.

Salah satu kelebihan yang dimiliki Bontang FC adalah semangat juang yang tinggi. Meskipun sudah ketinggalan dua gol dari tuan rumah Persebaya tapi mereka bisa mengejar. Dan berhasil memaksakan hasil seri.

Apalagi, motivasi Bontang FC juga meninggi. Mereka seperti ketagihan mendapatkan poin di kandang lawan. Tim besutan pelatih Fachri Husaini itu pun memancang target yang sama di Stadion Brawijaya. "Kami ingin dapat poin lagi," tegas mantan pemain timnas tersebut.

Di Kediri Fachry menginstruksikan agar anak asuhnya untuk bermain lepas dan penuh kewaspadaan. "Kami akan berusaha main lebih bagus daripada saat di Surabaya," janjinya.

Meski tak bertabur bintang seperti musim lalu, menurutnya, Persik adalah tim berbahaya. "Persik punya pengalaman panjang dan mental yang kuat," katanya. [jie/fud/jawapos]

(Persijap v Persitara) Tamu Siap Tampil Menyerang


Dahaga gol semakin dirasakan Persitara Jakarta Utara dan Persijap Jepara saat bentrok di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, sore ini. Skema menyerang pun dikedepankan.

Skuad Persitara memang belum membuktikan ketajamannya saat ditaklukkan Persela Lamongan 0-1, Rabu (14/10). Prince Kabir Bello dkk sebenarnya mampu menguasai permainan.Namun, gedoran Laskar Si Pitung selalu mentah sebelum masuk lini pertahanan lawan.

Akibatnya, Persitara hanya sedikit mendapat peluang gol.“Evaluasi pertandingan pertama menyimpulkan bahwa kami butuh pemain yang bisa menjembatani lini tengah dan depan,” kata Asisten Pelatih Persitara Dody Sahetapy. Kelemahan Persitara sebenarnya bakal terjawab dengan bergabungnya pemain asing dari Iran Afshin Parsaeian.

Mantan pemain klub Sepahan ini akan beroperasi di belakang striker Kabir Bello dan Tantan. Dia juga harus berkoordinasi dengan playmaker berkepala plontos Ernesto Brunhoso yang kemampuannya melepas umpan belum tereksploitasi. “Afshin dan Vali Khorsandipish sudah mengurus surat-surat pengesahan ke PT Liga Indonesia.

Mudah- mudahan semua lancar dan kami optimistis keduanya sudah siap dimainkan, ”kata Manajer Persitara Hary ‘Gendhar’ Ruswanto. Dengan hadirnya pemain Negeri Mullah tersebut, Persitara lebih percaya diri tampil dengan pola ofensif 4-3-3. Lini belakang mereka cukup kokoh dengan memasang dua defender bertubuh besar Ladislas Bushiri dan Vali Khorsandipish.

Di depan dua bek akan berdiri gelandang bertahan Mursyid Mony. “Kami berasumsi Persijap sebagai tuan rumah akan bermain terbuka dan tampil menyerang. Inilah yang kami harapkan sehingga pertandingan berlangsung seru,”ujar Gendhar. Harapan Gendhar sepertinya bakal terwujud pada laga yang bakal disiarkan langsung antv pukul 15.00 WIB ini. Sebab, Persijap pun siap mengobral serangan.

Kini, tim berjuluk Laskar Kalinyamat itu tengah berupaya membenahi kualitas menyerang mereka. Kemenangan 1-0 atas Pelita Jaya dianggap terlalu kecil lantaran alur permainan kurang berkembang. Karenanya,Pelatih Persijap Junaedi berusaha meningkatkan kerja sama timnya serta menyemangati pemainnya untuk tampil lebih haus gol.

Tuan rumah akan menampilkan duet striker Noor Hadi dan Pablo Frances yang ditopang dua gelandang agresif Donny Siregar dan Sergio Junior. Evaldo Silva dkk juga akan memanfaatkan dukungan sekitar 10.000 suporternya yang setia menyanyikan yelyel heroik.

“Kami tidak perlu melakukan perubahan formasi maupun komposisi pemain.Kekurangan kami pada pertandingan pertama adalah lemahnya koordinasi antarlini dan beberapa pemain kurang maksimal menjaga peran.Semua kelemahan ini sudah dibenahi,” kata Junaedi. [mohamad sahlan/sindo]

Kamis, 08 Oktober 2009

Pulangkan Reagan, Persebaya Buru Bek Asia


Berakhir sudah kiprah pemain seleksi asal Australia Taylor Reagon di Persebaya Surabaya. Kemarin (8/10), pelatih Danurwindo memutuskan tidak memakai tenaga pemain belakang itu. Sebelumnya, Reagan pernah dimainkan selama 50 menit saat Persebaya kalah 0-2 oleh Persema Malang di semifinal Liga Jatim pada 5 Oktober lalu.

Menurut Danurwindo, pemain 22 tahun itu tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. 'Dia memang muda dan kuat. Tapi, kami butuh lebih dari itu. Kami butuh pemain yang sudah matang,' katanya.

Dengan dicoretnya Reagan, Persebaya kini melanjutkan perburuan pemain belakang. Sasarannya adalah pemain asing dari Asia. Wacana yang berkembang sekarang adalah rencana menggaet pemain asal Turkmenistan.

Dia adalah Mekan Nasirov. 'Kata agennya (Eddy Syahputra, Red), Nasirov bisa main sebagai bek dan gelandang bertahan. Dia akan datang pada 10 atau 11 Oktober mendatang,' papar Cholid Ghoromah, asisten manajer Persebaya.

Dari situs resmi FIFA, diketahui Nasirov memang pemain timnas Turkmenistan. Tapi, posisinya adalah gelandang alias midfielder. Tidak disebutkan sama sekali dia bisa bermain sebagai bek.

Sejatinya, berharap pemain berkualitas dari negara seperti Turkmenistan adalah hal aneh. Sebab, dari peringkat FIFA, negeri pecahan Uni Soviet itu justru di bawah Indonesia. Dalam ranking terbaru federasi sepak bola dunia tersebut, Turkmenistan berada di peringkat ke-147, sedangkan Indonesia di urutan ke-133.

Persebaya melakoni laga perdana Indonesia Super League (ISL) melawan Bontang FC di Gelora 10 Nopember, Surabaya, 14 Oktober nanti. Hingga sepekan jelang laga tersebut, dua penggawa asing Green Force -sebutan Persebaya- tak kunjung nongol. Mereka adalah John Tarkpor dan Ngon A Djam. [nar/ca/jawapos]

Malaka FC Tantang Persitara di Ujicoba Terakhir


Persitara Jakarta Utara akan meladeni tantangan klub amatir Malaka FC di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Jumat (9/10/2009). Laga ini adalah ujian terakhir Laskar si Pitung sebelum memulai kompetisi Liga Super melawan Persela Lamongan, Rabu (14/10/2009).

Persitara sengaja beruji coba melawan klub lemah sebelum memulai tahapan penurunan tensi latihan. Apalagi fisik Prince Kabir Bello dkk sudah terkuras ketika meladeni permainan keras Persikabo Bogor dua hari sebelumnya.

"Kami akan melihat kualitas fisik pemain jika digenjot pertandingan dalam rentang waktu dua hari. Klub amatir dipilih karena lebih bersemangat dalam memberi perlawanan," kata Pelatih Fisik Persitara Agus Sugeng Riyanto, kemarin.

Persitara sendiri hingga kini belum memiliki pemain asing dari Asia. Mereka rencananya mendatangkan striker asal Iran, setelah mendepak pemain Australia Joel Wood yang dianggap kurang tajam. Karena jumlah skuadnya belum komplit, Persitara terpaksa mengundur waktu launching tim dari jadwal semula, Jumat (4/10) menjadi Minggu (11/10).

"Untuk menutupi keterlambatan itu, kami akan membuat launching yang meriah dengan bazaar dan grup band terkemuka. Supporter NJ Mania dari 32 korwil akan hadir untuk melihat langsung pemain kesayangannya nanti," kata Manajer Persitara Hary "Gendhar" Ruswanto. [mohamad sahlan/sindo]

Persija Takut Sesumbar


Persija Jakarta tidak tegas mencanangkan target juara Liga Super 2009/2010. Mereka menganggap waktu persiapan terlalu mepet sedangkan persaingan di liga super semakit ketat.

Ketua Pengelola Persija Muhayat mengatakan bahwa timnya hanya tampil maksimal dan sesuai dengan kemampuan pemain. Adapun juara atau tidak itu tidak menjadi tujuan utama. "Semua tim tentunya menginginkannya juara. Tapi yang penting kami akan maksimal," kata Muhayat usai Launching tim Persija kemarin.

Persiapan Persija memang terlambat dibanding klub lain. Mereka baru memburu pemain hanya sebulan sebelum kompetisi diputar. Bahkan, administrasi dua pemain Persija hingga kini belum tuntas, yakni TA Musafri dan Richard Ceceres.

Musafri belum disahkan PT Liga Indonesia karena dipermasalahkan klub lamanya Persiba Balikpapan. Laskar Beruang Madu - julukan Persiba - menganggap Musafri nelikung karena pindah ke Persija saat negosiasi masih berlangsung. Adapun Ceceres hingga kini belum menuntaskan surat-surat tinggal di Jakarta.

Jika surat tersebut tidak segera beres, Ceceres dan Musafri terancam tidak bisa tampil pada laga pertama Persija melawan Arema, Minggu (11/10/2009). Selain masalah pemain, Macan Kemayoran juga belum mendapat kepastian izin menggunakan Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai markas tim.

Persija sejatinya sudah haus gelar karena sudah delapan tahun tidak pernah diraih. Target juara musim 2009/2010 juga sangat pantas dicanangkan karena mereka mendapat skongan dana besar. Sebagai dana awal, mereka mendapat pasokan Rp12 miliar dari anggaran perubahan APBD 2009. Jumlah ini bisa bertambah karena Persija juga mengajukan dana APBD 2010 dengan jumlah yang belum ditentukan.

Pada kompetisi musim sebelumnya, mereka total menghabiskan dana Rp34 miliar yang cair pada tahun 2008 dan sebagian tahun 2009. Namun musim lalu Persija hanya finis di posisi tujuh klasemen. "Selain dari APBD, kami juga mencari pemaskan dari sponsor dan donator-donatur. Target dari pemaskan lain ini adalah Rp5 miliar," tegas Muhayat.
[mohamad sahlan/sindo]

Launching Persib Meriah


Launching tim Persib Bandung meriah. Meski sempat diguyur hujan, namun ribuan pecinta Persib alias bobotoh tetap tidak beranjak di depan panggung utama di stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, kemarin.

Acara sendiri baru dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, sejak pukul 09.00 WIB, ribuan bobotoh sudah merangsek masuk ke stadion Persib. Para bobotoh memang tidak dipungut biaya dalam acara ini. Mereka membawa berbagai atribut Maung Bandung, mulai dari syal, kaos, bendera hingga kupluk berbentuk tandung layaknya viking.

Atraksi sebanyak 13 penerjun payung membuka launching klub kesayangan warga Jawa Barat tersebut. Para penerjun dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dan Paskhas TNI AU Lanud Sulaeman ini satu persatu mulai melompat dari pesawatnya. Sesaat kemudian, parasut mereka yang berwarna-warni mulai mengembang. Saat mendarat tepat di samping panggung, ribuan bobotoh mulai bersorak sorai memberikan applaus kepada mereka.

Saat atraksi ini, sempat terjadi insiden kecil. Salah satu penerjun tersesat saat mendarat. Penerjun tersebut mendarat terlalu jauh dari lapangan. Dia mendarat di jalan raya samping stadion Persib yakni di Jalan Laswi. Kejadian ini cukup menghebohkan para bobotoh yang tengah melihat atraksi. Beruntung anggota PMI Kota Bandung dan tim keamanan bisa mengamankan penerjun tersebut. Akhirnya, seluruh penerjun bisa naik ke atas panggung untuk memberikan salam kepada para bobotoh.

Dua tamu istimewa acara yakni wali kota Bandung Dada Rosada dan wakil gubernur Jabar Dede Yusuf didaulat membakar semangat para pemain dan bobotoh. Di bawah guyuran hujan yang cukup deras, Dada meminta para bobotoh bisa mengapresiasi segala permainan skuad Maung Bandung dengan elegan. "Persib harus menang. Dan bobotoh juga harus bersikap dewasa," ujarnya.

Orasi berikutnya disampaikan Dede Yusuf. Dengan nada tinggi, Dede meminta para pemain dan bobotoh untuk mendoakan Persib jadi juara pada Liga Super Indonesia (LSI) musim ini. Dengan target jadi juara ini, Dede berharap semangat para skuad Maung Bandung bisa menggelora. "Persib harus jadi juara! Persib harus maju! Hidup Persib!" teriak Dede.

Setelah orasi keduanya, acara dilanjutkan dengan perkenalan komisaris dan jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Presiden Direktur PT PBB Umuh Moechtar langsung memperkenalkan selulur jajarannya. Tepuk tangan para bobotoh meramaikan perkenalan ini. Apalagi, saat sang presenter ternama Muhamad Farhan dipanggil. Farhan menjadi Wakil Presiden Direktur mendampingi Umuh.

Untungnya, setelah acara perkenalan jajaran komisaris dan direksi selesai, hujan pun reda. Maka, saat yang dinanti-nanti pun tiba. Satu persatu, para pemain dan pelatih Persib keluar dari mess menuju panggung. Ribuan bobotoh menyambut dengan meriah para pemain idolanya tersebut.

Pembawa acara mulai memanggil satu persatu nama para pemain. Dimulai dari kiper Cecep Supriatna, para pemain pun muncul ke depan panggung. Masing-masing dari mereka membawa syal dan bola yang langsung diberikan kepada para bobotoh. Para bobotoh pun tak luput dari berebut menyabet bola dan syal dari para pemain Persib ini.

Sambutan paling meriah dari bobotoh diberikan kepada striker baru Budi Sudarsono. Selain itu, tak kalah hebatnya adalah riuh tepuk tangan para bobotoh bagi striker Christian Gonzales, Hilton Moreira dan kapten tim Eka Ramdani yang dipanggil terakhir. Termasuk, saat sang pelatih Jaya Hartono dipanggil maju. Setelah lengkap 20 pemain, semuanya memberikan salam dan berpose bagi ribuan penonton.

Launching Persib yang awalnya akan digelar sederhana, memang mendadak meriah. Panitia memang tidak memprediksi bahwa bobotoh akan ramai datang. Apalagi, acara bertepatan dengan hari kerja. Namun, demi kerinduan terhadap skuad baru Persib, ribuan bobotoh yang sebagiannya terlihat memakai seragam sekolah ini memadati lapangan.

Selain perkenalan tim, Viking Persib Club (VPC) pun memberikan sumbangan kepada tim Persib sejumlah Rp50 juta. Sumbangan ini berasal dari pengumpulan kartu anggota VPC. Sumbangan ini nantinya akan diberikan kepada para pemain Maung Bandung sebagai bonus saat mereka memberikan kemenangan.

Presiden Direktur PT PBB Umuh Moechtar mengaku lega atas suksesnya launching Persib, kemarin. Saat ini, pihaknya tinggal memberikan dukungan penuh bagi kemenangan Persib yang hari ini berangkat ke Balikpapan untuk laga perdana tandang kontra Persiba Balikpapan pada Minggu (11/10/2009) nanti. "Sekarang kita tinggal fokus pada memenangkan setiap pertandingan saja. Selain itu ada pekerjaan rumah kita yakni memastikan siapa sponsor utama kita untuk LSI ini," tandas Umuh.

Dengan target juara LSI musim ini, Umuh mengaku para pemain harus memberikan performa terbaiknya. Apalagi, para konsorsium serta jajaran pengurus PT PBB sudah mengupayakan hal yang terbaik bagi keberlangsungan Persib pada LSI musim ini. "Para pemain tinggal berikan yang terbaik bagi warga Jabar. Mereka harus jadi juara," pungkasnya.

Berikut 20 pemain Persib dan nomor punggung:
Dedi haryanto (1)
Edi Hafid Murtado (2)
Irwan Wijasmara (3)
Wildansyah (4)
Maman Abdurahman (5)
Atep (7)
Eka Ramdani (8)
Airlangga (9)
Hiltom Mauro Moriera (10)
Gilang Angga Kusumah (12)
Budi Sudarsono (13)
Munadi (16)
Christian Rene Martinez (17)
Cecep Supriyatna (20)
Hariono (24)
Aji Nurpijal (26)
Cucu Hidayat (27)
Nova Arianto (30)
Chandra Yusuf Ahmad (77)
Christian Gonzales (99) [raka zaipul/sindo]

Hilton Absen di Laga Perdana Persib


Pada laga perdana kontra Persiba Balikpapan 11 Oktober nanti, Persib sepertinya bakal kehilangan bomber andalannya Hilton Moreira. Ada apa?

Hilton mengalami cedera ligamen saat latihan beberapa waktu lalu. Alhasil, bomber asal Brasil ini terpaksa istirahat untuk memulihkan kondisinya.

"Memang rencananya saya tidak akan memasang Hilton dulu. Dia harus benar-benar pulih. Saya rasa terlalu beresiko jika kita memaksakan dia tampil. Lebih baik dikorbankan dulu untuk satu pertandingan," jelas Jaya, Kamis (8/10/2009).

Seperti diketahui, cedera yang dialami Hilton mulai terasa pada sesi latihan pagi yang digelar Selasa (6/9/2009) lalu. Jaya mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter tim, Hilton kurang melakukan pemanasan sebelum bertanding. Apalagi, mantan bomber Deltras Sidoarjo ini begitu diforsir tampil saat Persib berkiprah di Liga Jatim VIII kemarin.

"Sepertinya ini akibat dia terlalu dipaksakan kemarin," tandas Jaya lagi.

Pelatih kelahiran Medan ini berharap, Hilton bisa diturunkan di laga kedua melawan PSM Makasar 14 Oktober mendatang. Dirinya menugaskan dokter tim Persib M Rafi Ghani untuk terus memantau kondisi terakhir striker berkepala plontos tersebut. Apalagi, kata Jaya, peran Hilton di tim Persib sejak musim lalu tak tergantikan. "Kita tentu ingin Hilton bisa main secepatnya," imbuhnya.

Absennya Hilton, membuat Jaya berpikir keras mencari pengganti yang cocok dimainkan sebagai striker lubang. Formasi 3-4-3 yang diusung Jaya musim ini, menuntut tiga pemain depan memiliki mobilitas tinggi. Hilton sendiri, diplot bersama Budi sudarsono dan Christian Gonzales untuk membongkar pertahanan lawan.

Namun, Jaya mengaku akan menempatkan Atep sebagai pengganti Hilton. Pada Liga Jatim kemarin, Jaya menilai performa Atep bisa dikatakan semakin membaik. Bahkan, Atep pun menyumbang gol bagi kemenangan Persib.

"Saya lihat Atep bisa berperan ganda. Saat menyerang dia menjadi seorang penyerang lubang, ketika kita menggalang pertahanan Atep berubah posisi sebagai gelandang," jelasnya.

"Sejak dulu saya selalu menilai yang bisa menghentikan kita untuk mencuri poin adalah wasit yang tidak fair. Karena skuad kita tidak lebih jelek dari mereka. Apalagi, pertandingan tidak bisa disaksikan seluruh pecinta bola Indonesia karena tidak ditayangkan di televisi," paparnya.

Senada dengan Jaya, manajemen tim Persib juga tidak berharap lebih di laga perdana. Manajer tim Umuh Moechtar mengaku akan sangat puas jika Eka Ramdani dkk mampu menahan imbang Persiba dan PSM Makassar. Mencuri poin dari tim sekelas Persiba, dinilainya, mampu membangun kepercayaan diri seluruh pamain untuk melakoni partai-partai selanjutnya.

Yang berbeda dengan Jaya adalah Umuh tidak terlalu mengkhawatirkan timnya bakal dicurangi wasit. Sebab, rekanan pengusaha PT Pindad ini mengaku telah diberi garansi oleh Keta Umum PSSI Nurdin Halid soal netralitas para wasit. Makanya, atas dasar jaminan tersebut, Umuh mengaku cukup lega. "Kita tim pegang janji beliau bahwa wasit akan tegas. Jadi kita tidak perlu khawatir lagi," pungkasnya. [raka zaipul/sindo]

Persib Siap Berikan yang Terbaik


Hasil seri pada dua laga tandang awal sudah cukup menguntungkan bagi Persib. Pagi ini seluruh skuad Maung Bandung terbang ke Balikpapan untuk melakoni laga perdana Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 melawan Persiba Balikpapan 11 Oktober mendatang.

Pelatih Jaya Hartono memboyong seluruh amunisi yang ada yakni 20 orang. Jaya menyatakan pemainnya sudah siap mengahadapi laga tandang kali ini.

"Ini adalah laga sesungguhnya. Saya memberikan penekanan lebih kepada seluruh pemain agar tampil sebaik mungkin. Semua pemain yang ada, saya bawa karena jumlahnya pas," jelas Jaya, Kamis (8/10/2009).

Sikap realistis memang ditunjukan pelatih kelahiran Medan ini. Dia tak ingin sesumbar dengan membebankan target poin sempurna kepada seluruh pemain. Sebab, Jaya sadar persiapan tim masih kurang. Selain itu, dia sadar akan kekuatan mumpuni tim dengan julukan Beruang Madu. Jaya hanya berharap timnya mampu mengimbangi permainan tim besutan Daniel Roekito.

"Makanya saya lihat hasil imbang sudah sangat maksimal. Saya tidak berani menjanjikan kemenangan. Persiba pun, tim yang secara materi pemain hampir seimbang dengan kita," tandasnya.

Eks Pelatih Deltras Sidoarjo ini mengaku cukup lega dengan kesiapan semua pemain yang ada. Beberapa sesi latihan terakhir, yang digelar sejak tiga hari lalu diakuinya membawa hasil cukup signifikan. Perkembangan kondisi para pemain, kata Jaya, kini sudah layak tampil 2 kali 45 menit. Termasuk, empat amunisi inti yakni (Eka Ramdhani, Maman Abdurrahman, Hariono dan Nova Aryanto juga sudah bisa menyesuaikan diri.

Sejauh ini, pelatih berkumis tebal ini hanya mengkhawatirkan kendala non-teknis. Keberpihakan wasit terhadap tuan rumah, dikatakannya selalu menjadi momok menakutkan kala melakoni setiap laga kandang. Apalagi, partai Persiba melawan Persib tidak ditayangkan langsung oleh stasiun televisi. [raka zaipul/sindo]

Persijap Pantau Legiun Jepang


Lini depan masih menjadi problema bagi manajemen Persijap. Dalam dua kali uji coba, Laskar Kalinyamat hanya mampu menyarangkan tiga gol.

Lawan yang dihadapi Evaldo da Silva dkk di partai tersebut hanyalah tim dari Divisi Utama, yakni Persiku dan Pro Duta Yogyakarta. Artinya, menghadapi tim yang nota bene berkasta lebih rendah, harusnya jumlah gol dapat lebih dari itu. Apalagi, Persiku adalah tim yang belum jadi dan hanya bermaterikan pemain-pemain muda lokal Kudus.

Kondisi inilah yang membuat manajemen terus bergerilya mencari tambahan amunisi. Keberadaan Pablo Frances belum mampu diimbangi pemain-pemain depan lainnya seperti Noor Hadi maupun Eki Nurhakim.

Tidak heran jika Pablo sering bekerja sendirian di kotak penalti. Namun, Pablo bukan tanpa cacat. Dalam dua laga pramusim kemarin, legiun asal Argentina tersebut mudah sekali terpancing emosinya. Hal ini akan berakibat fatal jika terus berlanjut hingga kompetisi mendatang.

Kebutuhan akan pemain depan inilah yang menjadikan Persijap kembali mendatangkan satu pemain asing lagi, yakni legiun asal Jepang Junto. Pemain ini sudah diturunkan Junaedi saat berlaga melawan Pro Duta dua hari lalu. Tapi apa lacur, keberadaan Junto bukannya menambah ketajaman serangan Persijap. Namun, yang terjadi adalah Junto sering terlihat mengganggu pergerakan pemain lain.

Dia sering beroperasi di tengah dan akhirnya menumpuk dengan playmaker Sergio Junior. Masuk menggantikan Noor Hadi, Junto akhirnya kembali di tarik keluar lapangan oleh pelatih sebelum pertandingan selesai dan posisinya diisi Eki Nurhakim.

Bisa jadi, Junto melakukan itu karena dia jarang mendapat umpan dari lini kedua dan memilih ikut turun mencari bola. Maklum, sebagai pemain yang masih berstatus seleksi, dia ingin menunjukkan kemampuannya mengolah si kulit bundar.

Sejauh ini, Pelatih Persijap Juanedi masih menaruh harapan kepada Junto. Dia menilai, kurang maksimalnya penampilan pemain ini lebih disebabkan karena faktor kelelahan. Maklum, Junto baru saja datang ke Jepara pada Selasa (6/10/2009) malam dan esok harinya langsung dimainkan.

"Kami masih butuh waktu untuk mengetahui kemampuannya. Dalam laga kemarin, dia masih butuh adaptasi untuk memahami karakter permainan tim dan memulihkan kondisinya," kata Junaedi.

Untuk itu, dia memberikan waktu sepekan untuk menentukan nasib Junto. Selama sepekan ke depan, Junaedi akan memantau skill individu saat Junto terlibat dalam program latihan. Selain itu, tidak menutup kemungkinan untuk digelar uji coba tambahan dengan klub-klub lokal Jepara guna melihat perkembangan adaptasi Junto.

"Pertandingan kemarin belum dapat dijadikan ukuran untuk mendeteksi kemampuan Junto. Akan kami lihat dalam sepekan untuk memberikan kepastian tentang status dia di tim ini," tambah Junaedi.

Sementara, Sekretaris Tim Nurjamil menyatakan, selain lini depan, Persijap juga masih membutuhkan seorang pengatur serangan. Selama ini, tugas tersebut diemban Sergio Junior. Namun, mantan pemain Deltras Sidoarjo tersebut belum sepenuhnya mampu menjalankan tugas ini.

"Pelatih tentu juga telah mengetahui permasalahan di tim, sektor mana yang sudah solid maupun lini yang masih harus dibenahi. Begitu juga dengan lini depan dan tengah. Mengenai Junto, kami serahkan kepada pelatih, apakah akan dipakai atau tidak," ujar Nurjamil. [sundoyo/sindo]

Persija Masih Jadi Tim Plat Merah


Persija Jakarta kembali menyusu pada uang rakyat. Tahun ini, Macan Kemayoran akan ditopang dana APBD sebesar Rp 12 miliar.

Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Muhayat mengatakan, anggaran ini diambil dari APBD tambahan dan akan dicairkan pada akhir 2009. Selain Persija Jakarta, tim asal Jakarta Utara Persitara juga mendapat dana APBD Rp 6 miliar.

"Setelah melewati berbagai dinamika, Pemprov DKI Jakarta akhirnya berhasil membentuk tim Persija. Tim ini kembali akan didanai oleh uang dari pajak rakyat berupa APBD," kata Muhayat dalam sambutannya di Balaikota, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis 8 Oktober 2009.

"Dana ini tentu saja masih jauh dari cukup. Karena itu kami akan berupaya untuk mencari tambahan dari pihak sponsor paling tidak sebesar Rp 5 miliar lagi," tambah Muhayat.

Menurut Muhayat, sebagai tim yang didanai oleh uang rakyat, Persija harus mampu memuaskan hati warga Jakarta. Tentu, caranya dengan tampil maksimal di setiap pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) dan Copa Indonesia 2009/2010.

"Jangan kecewakan rakyat Jakarta. Bermainlah dengan penuh semangat. Kalau sudah seperti itu, apapun hasilnya masyarakat pasti akan memahaminya," tandasnya.

Persija sebenarnya nyaris mendapat investor swasta, Eddy Joenardi. Pengusaha ini berniat menggelontorkan dana sebesar Rp 50 miliar ke Persija. Namun, rencana investasi ini batal sehingga Persija kembali menyusu pada Pemprov DKI.

Persija bukan kali ini saja menggunakan dana APBD. Musim lalu, Macan Kemayoran bahkan menghabiskan dana hingga mencapai 25,5 miliar.

Saat itu, dana diberikan dalam dua tahap. Rp 21 miliar untuk tahap pertama, dan Rp 4,5 miliar pada tahap kedua.

Sayangnya, prestasi Persija tidak sebanding dengan uang rakyat yang telah dihabiskannya. Dibebani target double winner, Persija justru hanya nangkring di posisi 7 LSI dan kandas di delapan besar Copa Indonesia. [edwan ruriansyah/marco tampubolon/vivanews]

Persiba Targetkan Tiga Angka Lawan Persib


Penasehat teknik Persiba Balikpapan Daniel Rukito menegaskan, jangan sampai seri apalagi kalah skuad Beruang Madu saat menjamu Persib Bandung dalam laga awal kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 yang berlangsung di Stadion Persiba, Minggu (11/10) nanti.

Daniel memang memahami hingga saat ini, apa yang telah diberikannya, baik soal fisik, taktik permainan bahkan strategi baru 80 persen diserap Mijo Dadic dan kawan-kawan. Namun, dia tetap yakin, waktu yang masih tersisa ini, pemainnya bisa menunjukkan peningkatan sampai 85 persen.

Mantan pelatih yang mengantarkan Persik Kediri juara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2006 ini menegaskan, timnya tidak akan melewatkan kesempatan bermain di kandang untuk merebut tiga angka penuh.

“Ini kandang kita. Target kami tentu harus menang. Hanya saja, saya selalu ingatkan anak-anak untuk tidak menganggap remeh lawan. Lagi pula, laga pertama itu biasanya sedikit ada tekanan. Tapi, saya selalu yakin anak-anak sudah teruji karena mereka sudah tampil di Piala Kraton Ngayogyakarta,” jelas Daniel usai Persiba senior mengalahkan Persiba U-21 di Stadion Persiba, Rabu (7/10) sore kemarin.

Dia mengaku, belum banyak mengetahui kekuatan Maung Bandung-julukan Persib, tapi siapa pun lawan yang dihadapi harus tetap waspada. Formasi tim? Daniel mengutarakan memasang 3-5-2. “Siapa-siapa yang diturunkan, saya masih akan lihat perkembangan berikutnya,” kata Daniel saat menghadapi Persiba U-21 kemarin, hanya menurunkan pemain lapis kedua.

Kiper Dede Pranata, Aang Suparman, Aidin Elmi, Tomi Zaelani, Alief Maulana, I Kadek Dharma, Stevanus Bungaran, M Shobran/Rudiyan/Akmal, Anggo Yulian, M Hatta, dan Johan Yoga Utama. Di babak kedua, barulah beberapa pemain inti masuk, seperti Mijo Dadic yang biasanya sebagai libero malah menjadi striker menggantikan Johan.

Gendut Doni menggantikan Hatta, Anggo diganti Feri Ariawan, Kadek diganti Anam Syahrul, Stevanus diganti Hendro Siswanto, Aang diganti Dwi Joko, Aidin diganti Eddy Gunawan, kiper Dede diganti Try Sandy. Permainan Persiba U-21 sendiri menurut Anda? “Bagus, mereka ngotot. Tapi, ada beberapa lini yang harus dimatangkan lagi, seperti ujung tombak,” urai Daniel.

Pelatih kepala Persiba U-21 Rahmin Sanjaya megakui, memang uji coba itu hanya memasang satu ujung tombak. “Uji coba ini kami anggap away. Tapi, ya tidak harus seperti itu, kita lihat situasi nanti. Yang jelas, kami senang dengan uji coba ini, biar anak-anak bisa tertular ilmu permainan seniornya,” terang Rahmin didampingi asistennya Bambang Walelang.
[is/kaltim post]

PSM Siap Jamu Sriwijaya


Laga pembuka PSM Makassar pada Liga Super 2009/2010 tak ringan. Pasukan Juku Eja bakal menjamu klub penuh bintang Sriwijaya FC (SFC) pada Minggu (11/10).

Namun, bertarung menghadapi jawara Copa Indonesia musim lalu di Stadion Andi Mattalatta tak membuat PSM minder. Sebab, seluruh punggawa PSM sudah siap dan komplet persyaratannya sehingga bisa tampil semua. Empat legiun asing PSM,yakni Christian Carrasco, Daryoush Ayyoubi, Daniel Suarez Baroni, dan Hendry Nyobi Koti (stoper) juga dipastikan bisa tampil.

Pengurusan visa kerja dan tinggal mereka di Singapura akan selesai sehari sebelum pertandingan dimulai. Sementara itu, untuk para pemain lokal, pasukan Hanafing juga bakal diperkuat sang kapten Syamsul Cheruddin.Jangkar PSM ini sudah bergabung setelah sempat ikut pemusatan latihan timnas Indonesia.

Syamsul sudah tiba di Makassar dan kembali melakukan latihan bersama dengan rekan-rekannya kemarin sore. ”Saya optimistis pada laga perdana melawan SFC nanti,kami bisa meraih hasil maksimal. Empat pemain asing kami bisa diturunkan,ditambah lagi dengan kehadiran SyamsulChaeruddinyangmampumemberi spirit terhadap timnya,”papar Arsitek PSM Hanafing kemarin.

Selain itu, Hanafing bisa bernapas lega dengan kondisi kesehatan beberapa pemainnya. Tiga pemain pelapis PSM yang cedera pada laga di Makassar Cup lalu, yakni M Rahmat, Fadly M,dan Fandi Edy sudah pulih. Tapi,meski akan tampil dengan tim yang komplet, PSM tetap waspada. Pasalnya, SFC yang dibesut Rahmat ’’RD’’ Darmawan memiliki kualitas bagus dengan diperkuat enam pemain timnas.

”Enam pemain timnas kami diberi izin untuk tampil di pertandingan awal melawan PSM,”ujar RD. Mengenai persiapan timnya, RD mengaku pasukannya sangat siap. Baik stamina dan mental plus performa main Laskar Wong Kito diakui RD makin membaik untuk menghadapi kompetisi resmi.

”Saya sudah memprogramkan untuk menjaga kondisi. Apalagi, kami masih memiliki masa istirahat selama lima hari setelah laga kontra Persipura Jayapura,”katanya. [muh syahrullah/sindo]

Duric Sepakat Gabung Sriwijaya


Rencana Sriwijaya FC (SFC) merekrut striker naturalisasi Singapura Aleksander Duric kian mendekati kenyataan.

Dijadwalkan Duric dan agennya akan tiba di Palembang, Jumat (9/10), untuk menandatangani kontrak kerja bersama Laskar Wong Kito. Rencana kedatangan Duric disampaikan langsung oleh agennya Ricky Nelson dari Emmo Enterprise yang dihubungi harian Seputar Indonesiakemarin.

Menurut Ricky, awalnya dia dan Duric akan tiba di Palembang pada Kamis (8/10). Namun, karena pertemuan dengan Presiden Klub SFC Dodi Reza Alex diundur jadi Sabtu (10/10), dia dan Duric memundurkan kedatangan mereka satu hari.

’’Tadinya memang Kamis besok (hari ini) kami sudah tiba di Palembang. Tapi karena pertemuan penandatanganan kontrak baru digelar Sabtu (10/10), ya kami undur satu hari kedatangan kami,” ujar Ricky.

Kepindahan Duric dari Singapore Armed Forces Football Club (SAFFC) ke SFC sudah tidak ada masalah lagi. Sebab, klub peserta S League, Liga Primer Singapura, tersebut tidak memperpanjang kontrak pemain berusia 39 tahun ini. [iwan setiawan/sindo]